Asosiasi Sepakbola Malaysia FAM Kumpulkan Bukti dan Laporkan Insiden Pertandingan ke FIFA dan AFC

Football Association of Malaysia (FAM) / Asosiasi Sepakbola Malaysia keluarkan rilis yang akan dilakukan atas insiden pertandingan di Indonesia


zoom-inlihat foto
asosiasi-sepak-bola-malaysia-fam.jpg
Kolase foto (Wikimedia commons dan Tribunnews.com)
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi laporkan insiden kerusuhan suporter ke FIFA dan AFC, Jumat, (6/9/2019)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Football Association of Malaysia (FAM) atau Asosiasi Sepakbola Malaysia mengaku sangat kecewa terhadap aksi kerusuhan suporter sepanjang pertandingan pada laga pertama penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Indonesia dan Malaysia, Kamis, (5/9/2019).

Diakui oleh FAM melalui rilis resminya, bahwa fairplay dan profesionalitas pada awalnya telah ditunjukkan kedua tim dan official.

Namun demikian, jalannya pertandingan sempat diganggu oleh insiden yang terjadi di luar lapangan.

Dikutip  dari pers rilis FAM  yang Tribunnewswiki.com akses dari situs fam.org.my, Jumat, (6/9/2019), pihak FAM menyatakan bahwa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), terutama otoritas lokal telah gagal mengantisipasi insiden yang terjadi.

Baca: Indonesia vs Malaysia Ricuh, PSSI Pasrah Sanksi, Berimbas Pencalonan Tuan Rumah Piala Dunia U-20?

 Rilis resmi yang dibuat atas nama Sekretaris Jenderal (Sekjen) FAM, Stuart Ramalingam tersebut menerangkan bahwa PSSI juga gagal atas janji keamanan yang dibuat sebelum pertandingan.

Selain itu, FAM menilai bahwa panitia lokal juga gagal dalam mengendalikan suporter / fans Indonesia sejak pra dan pasca-pertandingan.

Diungkapkan oleh FAM bahwa hal tersebut pada akhirnya menodai citra sepakbola Indonesia.

Sebelumnya FAM menyadari bahwa tidak mempunyai yuridiksi hukum di Indonesia, sehingga mereka menginisiasi untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dalam dua kali pertemuan pada tanggal 20 dan 27 Agustus 2019 guna membahas mengenai persiapan keberangkatan dan kepulangan suporter Malaysia dari dan ke Indonesia.

Baca: Setelah Kericuhan Suporter, Sekjen PSSI Temui Presiden FAM dan Menpora Malaysia

Terlepas dari telah dilakukannya pengawalan sekitar 300 suporter Malaysia yang dilakukan oleh kepolisian Indonesia dari bandara ke Stadion Umum Gelora Bung Karno (SUGBK), FAM menyoroti bahwa situasi berubah kacau saat bus sampai di lokasi pertandingan.

FAM mengakui panitia setempat telah gagal menepati janji keamanan sebelum pertandingan.

Menurut FAM, tidak ada tempat bagi hooliganisme dan gangster di persepakbolaan dalam bentuk apapun.

FAM memutuskan untuk mengambil tindakan dengan mengumpulkan bukti-bukti insiden di Indonesia untuk dilaporkan ke Federation International de Football Association (FIFA) dan ke Asian Football Confederation (AFC).

Baca: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022: Kalah dari Malaysia, Indonesia Tempati Posisi Terbawah Klasemen

Imbauan FAM untuk Suporter Malaysia di Indonesia

Mengomentari keberhasilan tim Malaysia mengalahkan Indonesia 2-3, FAM memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para suporter Malaysia atas dukungan terhadap tim Harimau Malaya.

FAM juga menghimbau kepada para suporter Malaysia di Indonesia untuk berhati-hati saat pulang dan menghindari segala bentuk dorongan atau provokasi yang dapat membahayakan diri sendiri baik itu suporter Malaysia maupun Indonesia.

Selain itu, FAM juga mendorong suporter Malaysia untuk dapat menahan diri, bersabar, serta menjunjung tinggi kesopanan atas nama suporter Malaysia terhadap siapa saja lawan pertandingan yang dihadapi baik itu tim Indonesia, UEA, Thailand, maupun Vietnam yang akan diselenggarakkan di Malaysia mendatang.

Timnas Indonesia Kalah 2-3 oleh Malaysia

Tim nasional Indonesia menelan kekalahan dari Malaysia pada laga pertama Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Dikutip dari Kompas.com, pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019), Indonesia tumbang 2-3.

Dua gol Indonesia diciptakan striker naturalisasi kelahiran Brasil, Alberto " Beto" Goncalves.

Adapun 3 gol milik Malaysia dihasilkan melalui Mohamadou Sumareh (2 gol), serta Muhammad Syafiq Ahmad.

Indonesia memang tampil agresif sejak awal pertandingan babak pertama.

Pasukan Garuda melancarkan sejumlah upaya serangan. Pada menit ke-3, Indonesia memiliki peluang lewat Stefano Lilipaly yang sukses menembus kotak penalti.

Lilipaly berniat memberikan umpan ke rekannya yang juga sudah berada di kotak penalti.

Namun, bola sodorannya bisa diamankan kiper Malaysia.

Serangan terus menerus yang dilancarkan Indonesia membuahkan hasil pada menit ke-11.

Indonesia berhasil memecahkan kebuntuan melalui gol Alberto "Beto" Goncalves.

Umpan cerdik mendatar dari Saddil Ramdani diterima oleh Beto.

Bola kemudian ditendang melewati sela-sela kaki kiper Malaysia, Mohd Farizal Marlias.

Unggul 1-0 membuat para pemain Indonesia percaya diri.

Mereka terlihat bermain lebih agresif.

Sementara itu, para pemain Malaysia kerepotan dalam membendung pergerakan Lilipaly dkk.

Pada menit ke-27, Indonesia juga menciptakan peluang melalui tembakan Andik Vermansah.

Namun, tendangan pemain Madura United tersebut masih melenceng di sisi gawang Malaysia.

Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, bukannya tanpa peluang. Mereka nyaris mencetak gol pada menit ke-31 lewat tendangan bebas Muhammad Safawi Rasid.

Sepakan Safawi Rasid tergolong keras, tetapi masih belum tepat sasaran.

Malaysia sukses membungkam suporter tuan rumah lewat gol pemain penggantinya yang baru tampil satu menit, Mohamadou Sumareh.

Pemain naturalisasi Malaysia kelahiran Gambia itu mencetak gol pada menit ke-37.

Sumareh dengan cepat menggiring bola ke kotak penalti dan melepaskan tendangan mendatar ke pojok kiri gawang Indonesia.

Meski demikian, Indonesia dengan cepat berhasil membalasnya.

Hanya berselang dua menit, lagi-lagi Beto yang mencetak gol.

Menerima umpan dari Andik Vermansah, Beto kemudian melepaskan tendangan dari luar kotak penalti ke arah pojok kanan atas gawang Malaysia.

Kedudukan 2-1 untuk Indonesia bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Indonesia langsung menggebrak melalui usaha Lilipaly.

Pemain Bali United tersebut sukses mengecoh bek Malaysia, Adam Nor Azlin, dan kemudian melepaskan tendangan.

Akan tetapi, tendangan Lilipaly masih melebar tipis ke sisi kiri gawang Malaysia.

Selanjutnya, Malaysia mencoba untuk gantian menekan. Beberapa kali mereka mampu mengancam pertahanan Indonesia.

Pada menit ke-72, laga dihentikan sementara karena ada insiden pelemparan smoke bomb oleh pendukung Indonesia ke tribune suporter Malaysia.

Setelah laga dilanjutkan, Indonesia mencoba bangkit untuk memimpin kembali.

Namun, berbagai usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil.

Pada menit ke-85, kiper Andritany Ardhiyasa nyaris melakukan blunder.

Beruntung, bola masih bisa ia amankan.

Kedua tim silih berganti menyerang pada sisa waktu pertandingan. Perpanjangan waktu pun mencapai 8 menit.

Mereka sukses mencetak gol kemenangan melalui Sumareh pada masa injury time.

Memanfaatkan umpan silang rekannya, Sumareh sukses menceploskan bola ke gawang Indonesia.

Pertandingan ini pun akhirnya secara dramatis dimenangi Malaysia dengan skor 3-2.

Hasil ini menempatkan timnas Malaysia menjadi pemuncak klasemen sementara Grup G dengan poin tiga, sedangkan Indonesia terbenam di dasar klasemen tanpa satu pun poin.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved