TRIBUNNEWSWIKI.COM – Warga terdampak Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kembali melakukan aksi protes menuntut ganti rugi.
Puluhan warga terdampak itu melakukan unjuk rasa dan berujung pada blokade jalan nasional yang menghubungkan Bandung-Cirebon di depan Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Sumedang, Rabu (4/9/2019) siang.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/9/2019), blokade jalan nasional tersebut dilakukan karena aksi unjuk rasa warga di Kantor DPRD Kabupaten Sumedang tidak mendapat tanggapan.
Tidak ada satupun anggota dewan yang bersedia menemui warga.
Karena itu, massa kemudian bergerak menuju IPP Kabupaten Sumedang.
Sebelum masuk ke kawasan IPP, massa sempat memblokade akses jalan nasional dengan memalangkan dua kendaraan di badan jalan.
Aksi blokade ini berlangsung sekitar 15 menit hingga menyebabkan kemacetan panjang dari kedua arah jalan.
Baca: Rekam Murid Makan Roti Campur Garam, Jurnalis di India Dipolisikan
Ketegangan juga sempat terjadi antara polisi dengan massa.
Ketegangan itu terjadi ketika anggota Polres Sumedang yang tengah mengamankan aksi mencoba meminta massa untuk tidak memblokade akses jalan nasional.
Beruntung, setelah 15 menit berselang, petugas kepolisian berahasil meyakinkan massa supaya bersedia membuka akses jalan kembali.
Setelah itu, warga hanya memblokade akses jalan menuju kawasan pusat pemerintahan Sumedang saja.
Adapun poin utama tuntutan warga dalam aksi unjuk rasa ini adalah menuntut hak warga yang belum mempunyai rumah tinggal.
“Kami menuntut hak ganti rugi kepemilikan baik bangunan maupun tanah yang terlewat,” ujar Koordinator Aksi, Rokhmat Hidayat saat orasi di depan pintu masuk kawasan IPP Sumedang, Rabu siang.
Lebih lanjut, Rokhmat mengatakan bahwa warga terdampak Waduk Jatigede juga menuntut agar Pemkab Sumedang mendorong penyelesaian seluruh dampak sosial pembangunan waduk.
Hingga pukul 12.15 WIB, warga masih tetap bertahan memblokade jalan masuk menuju kawasan IPP.
Massa mengancam akan bertahan di lokasi tersebut hingga Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menerima kedatangan dan aspirasi yang mereka sampaikan.
“Kami sepakat tidak akan beranjak dari sini hingga Bupati Sumedang menemui kami. Kami tidak butuh pejabat lainnya, kami memilih bupati, bukan pejabat,” sebut Rokhmat.
Baca: Mahfud MD Bolehkan Bendera Bintang Kejora dan Tauhid Berkibar di Indonesia dengan Alasan Ini
Sementara itu, Asisten Daerah Pemerintahan Pemkab Sumedang, Endah Kusyaman menyatakan, saat ini Bupati Sumedang tengah melakukan kunjungan kerja ke lima kecamatan di wilayah Sumedang barat.
“Saya sudah sampaikan kepada Bapak Bupati. Saya belum bisa memastikan kapan Pak Bupati bisa menemui, karena saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke lima kecamatan,” kata Endah.
Mendengar hal tersebut, massa tetap bersepakat akan bertahan hingga Bupati Sumedang menemui mereka di lokasi tersebut.
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official