Keris Satu Tujuh / Pitulasan / Eko Sapto / Sapta Tunggal

Keris Satu Tujuh atau Pitulasan atau Eko Sapto atau Sapta Tunggal adalah salah satu mahakarya dari Empu Ki Sukamdhi yang dihibahkan di Museum Keris Nasional Surakarta.


zoom-inlihat foto
keris-satu-tujuh-pitulasan-eko-sapto-sapta-tumenggul.jpg
(Tribunnewswiki.com/Widi Hermawan)
Keris Satu Tujuh / Pitulasan / Eko Sapto / Sapta Tumenggul

Keris Satu Tujuh atau Pitulasan atau Eko Sapto atau Sapta Tunggal adalah salah satu mahakarya dari Empu Ki Sukamdhi yang dihibahkan di Museum Keris Nasional Surakarta.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Keris Satu Tujuh atau Pitulasan atau Eko Sapto atau Sapta Tunggal adalah salah satu mahakarya dari Empu Ki Sukamdhi.

Keris Satu Tujuh dihibahkan pada tanggal 25 Januari 2006 dan menjadi salah satu koleksi artistik bersejarah yang disimpan di Museum Keris Nusantara yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah.

Nama Keris Satu Tujuh berasal dari bentuk keris yang unik yaitu memiliki dua bilah dalam satu keris.

Pada umumnya, keris hanya mempunyai satu bilah, sedangkan Keris Satu Tujuh memiliki dua bilah dalam satu keris yang menyimbolkan angka satu dan tujuh.

Satu bilah berbentuk lurus simbol angka satu, di sisi bilah lainnya berlekuk tujuh, simbol angka tujuh.

Simbol angka satu dan tujuh merupakan lambang angka tujuh belas yang merupakan tanggal lahir kemerdekaan.

Akses terhadap Keris Satu Tujuh begitu dijaga.

Tidak sembarang orang dapat memegang keris tersebut.

Saat melakukan liputan Wiki On The Spot, Tribunnewswiki.com hanya diizinkan untuk sebatas mengakses kenampakan keris saja tanpa menyentuhnya.

Sementara akses keris secara fisik adalah wewenang penuh dari Kurator Museum.

Tentu hal ini dimaksudkan untuk menjaga otentisitas dari Keris Satu Tujuh.

Kurator Museum Keris Nusantara di Surakarta, Muhammad Fariz Al Hazmi, menerangkan bahwa Keris Satu Tujuh telah dilakukan konservasi atau  pemeliharaan seusai dipamerkan di beberapa kota.

Tribunnewswiki.com berkesempatan melihat keris tersebut sebelum kembali dimasukkan ke lemari kaca pameran.

Keris Satu Tujuh 2
Keris Satu Tujuh karya Empu Ki Sukamdhi. (Tribunnewswiki.com/Widi Hermawan)

  • Asal Usul #


Keris Satu Tujuh adalah salah satu maestro dari Empu Ki Sukamdhi.

Pembuatan Keris Satu Tujuh ini diperkirakan pada tahun 2006.

Ki Sukamdhi adalah seorang empu keris yang mumpuni.

Dikutip dari Kabarno.com, kemampuan Ki Sukamdhi dalam membuat keris diakui para kolektor, pengamat keris, serta peneliti tosan aji. [1]

Ki Sukamdhi mengaku belajar secara otodidak.

Kisah perjuangan Mbah Kamdi membuat keris sangat panjang serta lengkap dengan perjalanan spiritualnya.

Ki Sukamdhi tutup usia pada tahun 2018 dengan meninggalkan karya-karya keris yang diakui artistiknya.

Sebagai empu kondang, karya Ki Sukamdhi selalu bisa ditelusuri jejaknya.

Salah satunya adalah mahakarya Keris Satu Tujuh.

Dikutip dari Kerisnews.com, Ki Sukamdhi mengaku tidak memberi nama ketika melahirkan kreasi kerisnya yang unik ini sekitar tahun 2006. [2]

“Tidak ada namanya, ya satu dan tujuh,” kata Ki Sukamdhi di Desa Jetis, Kampung Banyuagung, Kadipiro, Nusukan, Solo saat dihubungi kerisnews.com melalui sambungan telepon Selasa, (15/8/2017) siang.

Walaupun menurut empunya keris satu tujuh tidak diberi nama, namun Keris Satu Tujuh memiliki beberapa nama lain beserta asal-usulnya.

Pitulasan adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa yang berarti tujuh belasan. Kata pitulasan disebut oleh Kurator Museum.

Nama 'Eko Sapto' berasal dari tanda terima penghibahan dari Empu Ki Sukamdhi ke pihak Museum Keris Surakarta.

Di sepucuk kertas berwarna putih (yang disebut Kurator Museum sebagai Surat Kancingan) berisi foto keris (tanpa Warangka dan Gagang) disertai keterangan singkat, tanggal penghibahan, tanda tangan, dan cap jari Empu Ki Sukamdhi.

Surat Kancingan tersebut juga turut dipajang di lemari kaca pameran bersama dengan Keris Satu Tujuh.

Sedangkan kata Sapta Tunggal adalah nama yang diberikan oleh penggemar atau pecinta keris (seperti yang Tribunnewswiki.com kutip dari kerisnews.com).

Empu Ki Sukamdhi 2
Empu Ki Sukamdhi (Alm) sang maestro Keris Satu Tujuh. (Kerisnews.com/Jimmy S Harianto)

  • Spesifikasi #


Keris Satu Tujuh memiliki panjang sekitar 37-39 centimeter.

Bagian-bagian dari Keris Satu Tujuh yaitu : Bilah Keris, Warangka Keris, Gagang Keris, dan Guritan/Ukiran.

Massa atau berat Keris Satu Tujuh belum diketahui karena belum dilakukan perhitungan pihak Museum.

Berikut Tribunnewswiki.com jelaskan perihal bagian-bagian dari Keris Satu Tujuh.

  • Bilah

Bilah pada Keris Satu Tujuh secara empiris (menurut Fariz Al Azmi selaku Kurator Museum) berasal dari bahan dasar besi, baja, dan nikel.

Ki Sukamdhi pada dasarnya sering menggunakan material baja dan besi.

Hal itu disebabkan karena jenis Keris Satu Tujuh adalah jenis keris Keleng, yaitu keris tanpa pamor yang material nikelnya tidak terlalu banyak.

Bilah pada Keris Satu Tujuh ini unik karena terdapat dua bilah dalam satu keris.

Keris Ki Sukamdhi tersebut dimungkinkan merupakan satu-satunya kreasi keris dwi dapur yang pernah ada.

Satu keris dengan dua pucuk yang satu lurus, di samping bilah berkelok tujuh.

Simbol dua bilah diakui oleh sang maestro adalah lambang tanggal kemerdekaan Indonesia.

“Tujuh belas, memang saya maksudkan itu,” tutur Ki Sukamdhi, membenarkan bahwa keris berdapur (model) dua bilah namun satu itu mengunjuk angka tujuh belas (17), hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. (Dikutip dari kerisnews.com)

  • Warangka Keris

Selanjutnya adalah Warangka atau Warongko yang merupakan istilah dari Sarung atau Busana Keris.

Diterangkan oleh Fariz Al Azmi selaku Kurator Museum bahwa Warangka Keris Satu Tujuh diakui unik.

Warangka yang digunakan dalam Keris Satu Tujuh adalah jenis warongko yang sudah tidak pernah lagi digunakan di dalam masyarakat Jawa.

Warangkan ini disebut dengan Wulan Tumanggal.

Warangka Wulan Tumanggal di Keris Satu Tujuh terbuat dari material Tembaga.

Wulan Tumanggal adalah jenis Warangka yang digunakan pada jaman Mataram Islam.

Setelah perpecahan Mataram yang menjadi dua yaitu Surakarta dan Yogyakarta, pada umumnya Warangka yang digunakan adalah jenis Ladrang untuk Surakarta dan Gayaman untuk Yogyakarta.

Pada perkembangannya, Warangka jenis Wulan Tumanggal ini kemudian dipakai pada jenis keris-keris Sumatra.

Sedangkan kayu yang dipakai adalah kayu trembalo.

Makna relief yang terdapat di Warangka ini masih dilakukan pengkajian oleh internal Museum.

  • Gagang Keris

Gagang keris yang terdapat dalam keris berbentuk karakter Rojo Molo / Rojomolo / Raja Mala / Rajamala   yaitu karakter antagonis dalam cerita pewayangan.

Rajamala adalah tokoh pewayangan yang merupakan anak angkat dari Resi Palasara dari Padepokan Retawu.

Rajamala juga adalah simbol kesaktian.

Dikutip dari situs pewayangan, Rajamala mempunyai watak keras hati, berani, ingin selalu menangnya sendiri dan selalu menurutkan kata hati.

Ia sangat sakti, tidak bisa mati selama masih terkena air.

Hanya ada lima orang ksatria yang dapat mengalahkan dan membunuh Rajamala, yaitu: Resi Bisma, Adipati Karna, Resi Balarama/Baladewa, Duryudana dan Bima.

  • Perawatan #


Diterangkan oleh Kurator Museum bahwa suatu benda dapat dikatakan keris harus memenuhi standar yaitu TUS (Tangguh, Utuh, Sepuh).

Tangguh itu dilihat dari gaya keris.

Utuh itu bermakna apakah bendanya utuh atau tidak

Sepuh itu berarti usia keris.

Dalam urusan perawatan, Keris Satu Tujuh telah dilakukan perawatan sesuai standar dan sesuai dengan adat tradisi.

Pertama berdoa pada sang kuasa.

Kemudian dilakukan pembersihan.

Setelah itu dilakukan pemutihan (diputihkan), dicari karatnya dimana, trus disikat secara perlahan-lahan, dimandikan di air kembang.

--

Sebagian besar sumber dalam artikel ini berasal dari hasil wawancara dengan Kurator Museum Keris Nusantara, Muhammad Fariz Al Hazmi, Jumat 23 Agustus 2019.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Informasi Detail
Nama Keris Satu Tujuh
Nama Lain Pitulasan / Eko Sapto / Sapta Tunggal
Tanggal dihibahkan ke Museum Keris Nasional 25 Januari 2006
Empu Ki Sukamdhi (alm)


Sumber :


1. www.kabarno.com
2. kerisnews.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved