Berdirinya Kabupaten Garut

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Deandels memutuskan untuk membubarkan Kabupaten Limbangan pada 1811.

Pembubaran Kabupaten Limbangan dilakukan dengan alasan produksi kopi yang menurun di daerah tersebut yang mencapai nol.

Beberapa tahun kemudian, Raffles mengeluarkan surat keputusan untuk membangun Kabupaten Limbangan kembali.

Kala itu, Raffles meminta agar ibu kota kabupaten terletak di Suci.

Namun, Suci dinilai terlalu sempit sebagai ibu kota kabupaten.

Oleh karena itu, Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya membentuk panitia untuk mencari tempat sebagai ibu kota baru. (1)

Panitia pencarian ibu kota baru pada awalnya menemukan lokasi di Cimurah yang terletak sekitar 3 km di sebelah timur Suci.

Sayangnya, di tempat tersebut sulit diperoleh air bersih.

Karenanya, kurang tepat apabila digunakan sebagai ibu kota.

Panitia kembali melanjutkan pencarian ke barat Suci.

Sekitar 5 km dari Suci, terdapat tempat yang dinilai sesuai.

Tempat tersebut memiliki tanah yang subur serta mata air yang mengalir ke sungai.

Wilayah ini memiliki pemandangan indah, karena dikelilingi beberapa gunung seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas, dan Gunung Karacak. (1)

Tempat yang dinilai sesuai tersebut kala itu memiliki mata air berupa telaga yang dikelilingi semak berduri.

Ketika itu, tangan seorang panitia tergores hingga berdarah.

Melihat peristiwa itu, orang Eropa yang turut membenahi tempat tersebut bertanya mengapa tangan panitia tersebut berdarah.

Orang yang tergures menjawab 'kakarut' yang berarti tergores.

Kata tersebut kemudian ditirukan menjadi gagarut, karena pengucapan orang Eropa.

Sejak saat itu, tanaman berduri itu dinamai dengan Ki Garut.

Sementara itu, telaganya diberi nama Ci Garut.

Ini lah awal mula yang menjadikan daerah ini dikenal dengan nama Garut. (1)

Kala itu, Bupati Limbangan menyetujui nama Garut yang dicetuskan.

Garut juga ditetapkan sebagai ibu kota baru untuk Limbangan.

Menyusul rencana tersebut, pembangunan sarana dan prasarana mulai dilakukan.

Peletakan batu pertama pembangunan ibu kota dilangsungkan pada 15 September 1813.

Kala itu mulai dibangun pendopo, kantor asisten residen, alun-alun, dan masjid.

Antara alun-alun dan Pendopo Garut terdapat Babancong yang digunakan sebagai tempat berpidato bupati atau pejabat lainnya.

Setelah kawasan ini selesai dibangun, Ibu Kota Limbangan resmi pindah di Garut sekitar tahun 1821. (1)

Pada 7 Mei 1913, nama Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut sesuai Surat Keputusan Gubernur Jenderal No. 60.

Menyusul keputusan tersebut, tanggal 1 Juli 1913 Kabupaten Garut tetap menduduki Kota Garut sebagai ibu kota kabupaten.

Pada 14 Agustus 1925, Kabupaten Garut ditetapkan sebagai daerah yang berdiri sendiri atau otonom.

Wewenang otonom Kabupaten Garut meliputi pemeliharaan jalan, jembatan, kebersihan, dan poliklinik. (1)

Hari Jadi Kabupaten Garut didasarkan pada pertama kali munculnya kata 'Garut'.

Kata itu muncul pertama kali ketika tim pencari ibu kota tergores semak berduri.

Kala itu mereka diperintahkan RAAA Adiwijaya, yang dilantik pada 16 Februari 1813.

Meski demikian, ditemukan fakta bahwa peletakan Jembatan Leuwidaun dimulai pada 15 September 1813.

Tanggal tersebut juga tetap diperhitungkan.

Oleh karena itu asal mula tercetusnya kata 'Garut' diyakini antara 16 Februari 1813 hingga 15 September 1918. (1)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)