
Latar Belakang
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika merupakan sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika.
Konferensi Asia Afrika digelar untuk menyatukan negara-negara setelah dijajah.
Perang Dingin terjadi ketika Perang Dunia II selesai.
Pada saat itu kolonialisme lawas diganti dengan neo-kolonialisme.
Negara komunis yang kuat dan negara liberal yang tidak kalah kuat, membuat negara bekas jajahan yang baru saja merdeka menjadi pertarungan.
Pemimpin negara di Asia Afrika menyadari bahaya adanya Perang Dingin tersebut.
Baca: 17 AGUSTUS - Seri Tokoh Nasional: Sanoesi Pane
Baca: 17 AGUSTUS - Pangkalan Brandan Lautan Api
Ali Sastroamijoyo mengusulkan untuk mengadakan kerja sama antara negara-negara Asia dan Afrika dalam menjaga perdamaian dunia.
Pada 25 April hingga 2 Mei 1954, Ali Sastroamijoyo memenuhi undangan Perdana Menteri Srilanka Sir John Kotelawala.
Ali Sastroamijoyo bertemu dengan beberapa pemimpin negara Asia lainnya dan mengusulkan untuk diadakan pertemuan lagi.
Kemudian 28-29 Desember 1954, Ali Sastroamijoyo berkumpul di Bogor, untuk mengusulkan sebuah kerja sama.
Kemudian Indonesia mempersiapkan kota Bandung untuk menjadi tuan rumah dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.
Gubernur Jawa Barat membentuk sebuah panitia lokal untuk mengurusi mengurusi akomodasi, transportasi, logistik, keamanan, penerangan, komunikasi, kesehatan, hiburan, dan lainnya.
Tempat KAA berlangsung di Gedung Concordia dan Gedung Dana Pensiun.
Tempat penginapan disiapkan di Hotel Preanger, Hotel Homman, dan 12 hotel lainnya serta 31 bungalow di sekitar Lembang, Ciumbuleut, dan jalan Cipaganti.
Jumlah peserta yang hadir diperkirakan sekitar 1500 orang.
Sebanyak 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, serta 230 sopir disiapkan untuk memperlancar KAA.
Gedung Dana Pensiun kemudian diubah namanya menjadi Gedung Dwiwarna.
Gedung Concordia diganti menjadi Gedung Merdeka.
29 para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika berkumpul dan akan melaksanakan KAA di Bandung.
Kemudian Konferensi dibuka pada 18 April 1955 dan dilaksanakan hingga 24 April 1955.
Soekarno membuka KAA diawali dengan pidato "Mari Kita Lahirkan Asia Baru dan Afrika Baru". (1)
Tujuan KAA
- Terciptanya ketentraman dan kedamaian di negara-negara Asia Afrika
- Menjalin kerja sama antar negara Asia dan Afrika untuk kepentingan bersama, berhubungan baik sebagai tetangga dan menciptakan persahabatan.
- Media pertimbangan masalah ekonomi, sosial dan budaya yang dialami oleh negara anggota KAA.
- Sebagai media pertimbangan masalah khusus yang dialami oleh negara anggota KAA seperti kolonialisme, kedaulatan, rasisme dan nasional.
- Meninjau rakyat Asia Afrika agar tetap damai dan bekerja sama. (2)

Pokok Pembicaraan
- Usaha untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi ,sosial,budaya dan HAM.
- Hak untuk menentukan nasib sendiri.
- Rasialisme(perbedaan warna kulit).
- Kerja sama internasional.
- Pelucutan senjata.
- Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara.
- Masalah Irian Barat. (3)
Isi Dasasila Bandung yang diusung KAA 1955
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
- Mengakui persamaan semua suku bangsa besar maupun kecil
- Tidak melakukan campur tangan dengan persoalan dalam negeri orang lain
- Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
- Dapat memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
- Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional. (4)
Pengaruh KAA
- Berkurangnya ketegangan diantara RRC dengan Amerika Serikat akibat persengketaan masalah Taiwan.
- Perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk mencapai kemerdekaan semakin meningkat. Hal ini tampak dengan meningkatnya jumlah negara-negara Asia- Afrika yang merdeka setelah tahun 1955.
- Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia, India, Birma, dan Srilangka mulai diikuti negara-negara lain yang tidak masuk Blok Barat maupun Blok Timur. (5)
Negara yang mengikuti KAA
- Afganistan
- Arab Saudi
- Burma (sekarang Myanmar)
- Ceylon (sekarang Sri Lanka)
- China
- Ethiopia
- Filipina
- India
- Indonesia
- Irak
- Iran
- Jepang
- Kamboja
- Laos
- Lebanon
- Liberia
- Libya
- Mesir
- Nepal
- Pakistan
- Siprus
- Sudan
- Suriah
- Thailand
- Turki
- Vietnam
- Vietnam Selatan
- Yaman
- Yordania (6)
Pelopor KAA
- Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia)
- Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
- Mohammad Ali Bogra (Perdana Menteri Pakistan)
- Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Ceylon)
- U Nu (Perdana Menteri Burma) (6)
Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!
(TribunnewsWiki/Sekar)
Nama | Konferensi Asia Afrika |
---|
Lokasi | Bandung, Indonesia |
---|
Dimulai | 18 April 1955 |
---|
Selesai | 24 April 1955 |
---|
Tempat | Gedung Dwiwarna |
---|
Gedung Merdeka |
Sumber :
1. tirto.id
2. materi4belajar.blogspot.com
3. blog-sejarah-dunia.blogspot.com
4. www.satuharapan.com
5. kelasips.co.id
6. www.zonareferensi.com
-
Deretan Momen yang Membuat Soekarno Berderai Air Mata, Tangisan Saat Teken Hukuman Mati Sahabatnya
-
Nilai-nilai Pancasila, Kunci Jawaban Belajar dari Rumah TVRI untuk SD Kelas 4-6, Selasa (17/11/2020)
-
Begini Sejarah Penetapan Hari Pahlawan yang Diambil Soekarno dari Pertempuran Surabaya
-
Megawati Ketua Umum PDIP Merasa Kesal Ada yang Masih Bahas PKI: Zaman Gini Masih Ngomongin PKI
-
Film G30S/PKI Dinilai Cacat Fakta dan Drama, Ahli Sejarah UGM: Tak Ada Bukti Penyiksaan Jenderal