
Profil
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Syekh Yusuf Tajul Khalwati adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang memimpin pemberontakan dari Gowa.
Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 3 Juli 1626.
Gelarnya Tuanta Salamaka ri Gowa berarti 'tuan guru penyelamat kita dari Gowa'.
Pada 1683, bersama Pangeran Purbaya dan Pangeran Kidul, Syekh Yusuf bergerilya melawan Belanda di Tangerang.
Karena dianggap menyusahkan Belanda, Syekh Yusuf dibuang di Sri Lanka kemudian dipindah ke Cape Town, Afrika Selatan.
Di sana, Syekh Yusuf tidak berhenti berdakwah dan diyakini merupakan salah satu peletak dasar Islam di Afrika Selatan.
Syekh Yusuf wafat pada 23 Mei 1699 di Cape Town. (1)

Masa Muda
Syekh Yusuf Tajul Khalwati lahir dengan nama Muhammad Yusuf di Gowa.
Sejak kecil, Syekh Yusuf sudah diberikan pendidikan agama Islam oleh guru Kerajaan Gowa.
Ketika dewasa, Syekh Yusuf menikah dengan putri Sultan Gowa.
Tanggal 22 September 1644 dalam usia 18 tahun, Syekh Yusuf melakukan perjalanan haji dan singgah di Banten.
Selama 5 tahun di Banten, Syekh Yusuf belajar agama Islam dan nilai-nilai nasionalisme.
15 tahun Syekh Yusuf menimba ilmu di Saudi Arabia, Syekh Yusuf dipanggil kembali ke Banten oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Sultan Ageng Tirtayasa

Perang Banten
Di Banten, Syekh Yusuf memiliki beberapa peranan seperti menjadi guru putra Sultan Banten (Sultan Haji) dan menjadi mufti serta penasehat raja.
Orang-orang Makassar dan Bugis bahkan berguru pada Syekh Yusuf.
Pada Maret 1682, perang Banten berkecamuk selama 6 bulan.
Karena takut dengan Syekh Yusuf, Belanda mengiming-imingi hadiah 1000 ringgit bagi siapa pun yang dapat menangkap Syekh Yusuf. (2)
Putri Syekh Yusuf disandera Belanda.
Tipuan lainnya adalah Van Happel, pemimpin pasukan Belanda berpura-pura mengenakan pakaian Arab dan membawa Putri Syekh Yusuf untuk membujuk Syekh Yusuf.
Merasa iba, Syekh Yusuf akhirnya terpancing dan berhasil ditangkap.

Pengasingan
Syekh Yusuf dimasukkan ke dalam penjara di Batavia sebelum diasingkan ke Ceylon pada 12 September 1684.
Dua istrinya, dua orang pembantu wanita, dua belas orang santri dan beberapa orang anaknya juga dibuang ke Ceylon, Sri Lanka.
Syekh Yusuf tetap mengajarkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat Buddha.
Syekh Yusuf memberi pesan pada Sultan Banten, Sultan Makassar dan Karaeng Karunrung, Mangkubumi Kerajaan Gowa agar tetap melakukan perlawanan kepada Belanda.
Pemberontakan-pemberontakan banyak terjadi setelah itu, contohnya Pemberontakan Haji Miskin di Minangkabau.
Meski berada di tempat pengasingan, karisma dan pengaruh Syekh Yusuf masih menyusahkan Belanda.
Syekh Yusuf dijatuhi hukuman mati, kemudian diselamatkan oleh protes Raja Alamghir dari India dan Raja Makassar Abdul Jalil.
Hukumannya pun diubah menjadi pembuangan seumur hidup.
Pada 7 Juli 1693, Syekh Yusuf diasingkan di Cape Town, Afrika Selatan di usia 68 tahun.
Syekh Yusuf dikenal sebagai pembawa Agama Islam pertama di Afrika Selatan maupun Ceylon.
Pada 23 Mei 1699, Syekh Yusuf meninggal dunia karena usia tua.
Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 071/TK/Tahun 1995 tanggal 7 Agustus 1995. (3)
(TribunnewsWiki/Indah)
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki
Nama | Syekh Yusuf Tajul Khalwati |
---|
Nama lain | Syekh Yusuf al-Makassari al-Bantani |
---|
Julukan | Tuanta Salamaka ri Gowa |
---|
Lahir | Gowa, 3 Juli 1626 |
---|
Meninggal | Cape Town, 23 Mei 1699 |
---|
Ayah | Abdullah |
---|
Ibu | Aminah |
---|
Sumber :
1. tirto.id
2. ikpni.com
3. pahlawancenter.com
-
Hari Ini dalam Sejarah 31 Desember: Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) Bubar karena Bangkrut
-
Hari Ini dalam Sejarah 23 Desember: Menderita Depresi, Vincent van Gogh Memotong Telinganya
-
Hari Ini dalam Sejarah 14 Desember: Banjir St. Lucia di Belanda dan Jerman, Tewaskan 50.000 Orang
-
Sukses Bagus Kahfi & Brylian Aldama, Kini Siapa Lagi Pemain Timnas Indonesia U-19 Gabung Klub Eropa?
-
Drama Berakhir Bahagia: Kontrak 18 Bulan Menanti Bagus Kahfi, Klub Eropa Manakah yang Jadi Tujuan?