Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raden Mas Tumenggung Ario Suryo lahir di Magetan, Jawa Timur, pada 9 Juli 1898 (versi lain menyebut 1896).
Kelak, ia lebih dikenal dengan nama Gubernur Suryo.
Nama tersebut disematkan karena Raden Mas Tumenggung Ario Suryo merupakan Gubernur Jawa Timur yang pertama.
Sebelum menjadi Gubernur, ia mengawali kariernya di pemerintahan dari tari struktur yang rendah.
Karier tersebut kemudian terus meningkat seiring berjalanannya waktu.
Puncaknya, Pemerintah Indonesia mempercayainya sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama.
Hal itu tidak bisa dilepaskan dari pengalaman Raden Mas Tumenggung Ario Suryo sebagai pamong praja di Jawa Timur. (1)
Karier #
Karier Raden Mas Tumenggung Ario Suryo di pemerintahan dimulai dari bawah.
Ia menamatkan pendidikan di Opleiding School voor Inlandse Ambtenaren (OSVIA), sekolah calon pegawai pemerintah, pada 1918.
Setelah kelulusannya, ia bekerja sebagai calon pegawai negeri di kantor Kontrolir di Ngawi, Jawa Timur.
Kemudian ia diangkat menjadi mantri Velpolitie di Madiun.
Pada masa ini, ia berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah polisi di Sukabumi.
Setelah tamat, Raden Mas Tumenggung Ario Suryo diangkat menjadi camat dan berpindah tugas dari satu tempat ke tempat yang lain.
Ketika bertugas di Pacitan, ia memangku jabatan sebagai Wedana.
Pada masa ini, ia diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan di sekolah calon bupati di Jakarta.
Pada 1938, ia diangkat menjadi Bupati Magetan.
Hingga masa pendudukan Jepang, Raden Mas Tumenggung Ario Suryo tetap menjabat sebagai Bupati Magetan. (2)
Menjadi Gubernur Jawa Timur #
Ketika Indonesia merdeka, Raden Mas Tumenggung Ario Suryo sudah berdinas di Jawa Timur kurang lebih selama seperempat abad.
Hal ini menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk mengangkatnya sebagai Gubernur Jawa Timur.
Ia memangku jabatan Gubernur saat situasi dalam keadaan kritis.
Kala itu, Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaan dan pemerintahan baru dibentuk.
Hal ini membuat keadaan yang ada masih jauh dari kata sempurna.
Pada waktu itu, sekutu meminta Jepang untuk menjaga status quo di Indonesia.
Artinya, tidak boleh mengubah keadaan politik Indonesia.
Hal ini membuat Jepang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, mereka juga tidak mau menyerahkan kantor pmeerintahan kepada Republik Indonesia.
Hal ini memaksa Indonesia untuk merebut kantor pemerintahan dan sejata Jepang.
Pada awal oktober 1945, perebutan senjata dan jawatan pemerintah di Surabaya sudah bisa dikatakan selesai.
Akan tetapi muncul masalah baru, yaitu Belanda yang membonceng tentara Sekutu.
Pada 25 Oktober 1945, pasukan inggris mendarat di Surabaya di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby.
Pemerintah setempat menyambut baik dengan catatan supaya Inggris menghargai pemerintahan Indonesia sebagai negara yang berdaulat.
Kala itu dua Perwira Inggris menemui Raden Mas Tumenggung Ario Suryo untuk datang dan berunding di kapal mereka.
Namun sang gubernur menolak karena sedang memimpin rapat seluruh residen Jawa Timur.
Setelah menuntut agar orang Indonesia yang memiliki senjata segera diserahkan kepada Inggris, mereka menyita mobil milik preman Indonesia pada 28 Oktober 1945.
Hal ini memicu konflik pemuda Surabaya.
Mereka menyerang pos pos pertahanan Inggris hingga 30 Oktober.
Dalam keadaan terdesak, Inggris meminta bantuan pemerintah pusat agar menghentikan pertempuran.
Pada tanggal 29 Oktober 1945, Mallaby berjanji tidak akan melucuti pemuda Surabaya.
Namun janji tersebut tidak ditepati, sehingga memicu kembali konflik dengan pemuda Surabaya.
Puncaknya, terjadi sebuah insiden yang menewaskan Mallaby pada 30 Oktober 1945.
Berawal dari insiden ini, kemudian akan meledak menjadi pertempuran 10 November di Surabaya.
Selama masa ini, Raden Mas Tumenggung Ario Suryo selalu dengan tegas menyatakan bahwa Jawa Timur merupakan bagian dari pemerintahan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, Belanda dan Inggris harus tetap menghargai Jawa Timur sebagai bagian dari negara yang berdaulat. (2)
Wafat #
Pada tanggal 18 September 1948 PKI melancarkan pemberontakan di Madiun, dan berhasil pula menguasai beberapa kota lain.
Namun pemerintah sigap menumpas pemberontakan.
Meski demikian, kondisi keamaanan saat itu belum benar-benar pulih.
Raden Mas Tumenggung Ario Suryo berangkat dari Yogyakarta menuju Madiun pada 10 September 1948.
Kala itu, ia bermaksud untuk menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya sang adik yang tewas dibunuh PKI. (2)
Ketika melintasi hutan jati di Kedunggalar, Ngawi, mobil yang ditumpangi sang gubernur dicegat.
Beberapa penyegat ini disinyalir sebgaai anggota Partai Komunis Indonesia.
Kala itu, ia dipaksa keluar dari mobil yang ia tumpangi.
Kemudian Raden Mas Tumenggung Ario Suryo dibunuh dan jasadnya ditinggalkan tidak jauh dari lokasi pembunuhan.
Insiden ini juga merenggut nyawa Kombes Polisi M Doerjat dan Kompol Soeroko.
Warga baru menemukan jasad ketiganya pada keesokan harinya. (3)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)
| Nama | Raden Mas Tumenggung Ario Suryo |
|---|
| Nama Populer | Gubernur Suryo |
|---|
| Lahir | Magetan, Jawa Timur, pada 9 Juli 1898 |
|---|
| Dikenal Sebagai | PAHLAWAN NASIONAL |
|---|
| Gubernur Jawa Timur Pertama |
| Wafat | Kedunggalar, Ngawi, 10 September 1948 |
|---|
Sumber :
1. id.wikipedia.org
2. pahlawancenter.com
3. surabaya.tribunnews.com