Titik Pusat Gempa Berada di Banten Tetapi Getaran Terasa hingga Wilayah Indonesia Tengah, Mengapa?

Gempa terjadi di Sumur, Banten pada Jumat, (02/08/2019) pukul 19.03 WIB namun getaran gempa juga terasa hingga wilayah Indonesia Timur seperti Mataram


zoom-inlihat foto
indonesia-daerag-gempa-dan-tsunami.jpg
lipi.go.id
Indonesia rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di kawasan lempeng bumi yang terus bergerak yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gempa bumi mengguncang Banten pada Jumat, (02/08/2019) pukul 19.03 WIB.

Gempa bumi tersebut bermagnitudo 7,4 dengan pusat gempa bumi berada di 167 km arah barat daya kota Sumur, Banten, pada kedalaman 10 km.

Sekitar 5 menit kemudian BMKG memberi peringatan bahwa gempa tersebut memiliki potensi tsunami dengan tinggi gelombang antara 0,5-3 meter.

Pukul 21.35 WIB BMKG akhirnya mencabut peringatan dini tsunami.

Dikutip Tribunnewswiki dari kompas.com, meskipun titik pusat gempa berada di Banten, namun guncangan juga terasa di beberapa daerah.

Baca: BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa 7,4 Magnitudo di Selat Sunda

Baca: Gempa 7,4 SR di Selat Sunda, Air Pantai Sempat Surut, Warga Pelabuhan Ratu Mengungsi ke Tempat Aman

Berdasarkan pantauan BMKG, guncangan terjadi di Lebak dan Pandeglang berskala IV-V MMI; Jakarta III-IV MMI; Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen II-III MMI; Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar II MMI.

Pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, Gayatri Indah Marliyani, mengatakan sebaran getaran gempa juga sampai Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Gayatri Indah Marliyani memberikan keterangan tersebut kepada Kompas.com  pada Jumat, (2/8/2019).

Gayatri Indah Marliyani menjelaskan, fenomena getaran gempa yang terasa hingga wilayah Indonesia timur tersebut dapar terjadi ketika pusat gempa berada di bagian dalam dari zona subduksi, atau intra-slab.

Hal tersebut terjadi karena terdapat lempeng samudera yang pecah, retak, atau patah, sehingga hiposenter berada di kawasan yang cukup dalam serta menimbulkan getaran gempa yang dapat terasa hingga ratusan bahkan ribuan kilometer.

Karakteristik gempa yang demikian umumnya berupa sesar yang terjadi di lempeng samudra dan tidak bisa dipetakan.

Gempa di lempeng samudera memiliki karakteristik 'lebih liat', artinya tidak membentuk patahan yang konsisten atau bergerak, berbeda dengan jenis gempa megathrust.

Gayatri Indah Marliyani juga menerangkan bahwa gempa yang terjadi di zona intra-slab jarang memunculkan gempa susulan.

Gempa tersebut tidak seperti gempa dangkal yang memiliki sesar-sesar kecil dan menimbulkan gempa-gempa susulan yang kekuatannya kecil.

Jadi jika gempa di yang titik pusatnya lebih dalam cenderung lebih cepat pulih atau kembali ke posisi awal. 

(KOMPAS/TRIBUNNEWSWIKI/Magi)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved