17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional: Andi Abdullah Bau Massepe

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Andi Abdullah Bau Massepe lahir pada tahun 1918.

Andi Abdullah Bau Massepe  adalah pahlawan dari daerah Sulawesi Selatan.

Andi Abdullah Bau Massepe merupakan Panglima pertama TRI Divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jendral.

Andi Abdullah Bau Massepe  dianugerahi gelar Pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam kaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005. (1)

Andi Abdullah Bau Massepe memiliki 3 orang istri yaitu Andi Maccaya, Linge Daeng Singara, Andi Soji Petta Kanje'ne serta memiliki 7 orang anak dari hasil pernikahannya yaitu : Andi Habibah, Andi Ibrahim dan Bau Te'ne, Bau Kuneng, Bau Amessangeng, Bau Dala Uleng, Bau Fatimah (2)

Andi Abdullah Bau Massepe merupakan pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan.

ibu Andi Abdullah Bau Massepe bernama Besse Bulo yang merupakan putri Raja Sidenreng di daerah Massepe, Kabupaten Sidenreng Rappang.

Massepe dahulunya merupakan salah satu pusat kerajan Addatuang.

Andi Abdullah Bau Massepe adalah pewaris tahta dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Bone dan Gowa.

Andi Abdullah Bau Massepe  juga merupakan pewaris tahta dari lima kerajaan di sebelah barat Danau Sidenreng yaitu Suppa, Allita,Sidenreng Rappang dan Sawito.

Andi Abdullah Bau Massepe tiga kali beristri.

Istri yang pertama bernama Andi Maccaya melahirkan putri bernama Andi Habibah,

Istri yang kedua bernama Linge Daeng Singara melahirkan seorang putra yang bernama Andi Ibrahimdan seorang putri bernama Bau tene.

Pada tahun 1933 menikah dengan Andi Soji Petta Kanjene yang kemudian dianugerahi putra-putri yang masing-masing bernama: Bau Kuneng,Bau Amessangeng,Bau Dala Uleng dan Bau Fatimah. (1)

Semasa hidup Andi Abdullah Bau Massepe pernah mengecap pendidikan formal pada Sekolah Rakyat selama 1 tahun (1924).

Lalu Andi Abdullah Bau Massepe melanjutkan pendidikannya di HIS(Hollands Inslander School (selesai 1932). (1)

Jabatan/Keorganisasian yang pernah dilakoni oleh Andi Abdullah Bau Massepe anatara lain;

1. Datu Suppa tahun 1940,
2. BunkenKanrekan Pare-Pare,
3. Ketua Organisasi SUDARA Pare-Pare,
4. Ketua Pusat Keselamatan Rakyat Penasehat Pemuda/Pandu Nasional Indonesia,
5. Ketua Umum BPRI (Badan Penunjang Republik Indonesia),
6. Kordinator perjuangan bersenjata bagi pemuda di daerah sekitar Pare-Pare. (1)

Tahun 1940 Andi Abdullah Bau Massepe diangkat sebagai Datuk Suppa menggantikan Andi Makkasau.

Dalam rangka mendukung Proklamasi Kemerdekaan RI didirikan organisasi yang bergerak dibidang politik yaitu Sumber Daya Rakyat (SUDARA) di Sulawesi Selatan

Sumber Daya Rakyat (SUDARA)  beranggotakan Andi Mappayuki, Dr. Sam Ratulangi dan Abdullah Bau Massepe.

Pada September 1945 Andi Abdullah Bau Massepe dan kawan-kawan merubah nama organisasi tersebut menjadi Badan Penunjang Republik Indonesia, dengan Ketua Umum Andi Abdullah Bau Massepe. (3)

Dalam memimpin perjuangan, Andi Abdullah Bau Massepe menempuh jalur politik dan militer.

Dalam bidang politik melalui Keselamatan Rakyat Sulawesi yang bertugas memelihara keamanan rakyat, melakukan pertemuan dengan kelompok perlawanan.

Pada November 1945 beliau membuat surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang isinya menolak kembalinya Belanda berkuasa di Indonesia dan menyokong sepenuhnya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu Andi Abdullah Bau Massepe juga melakukan konsolidasi dengan pejabat kerajaan dan tokoh masyarakat,

Andi Abdullah Bau Massepe megkoordinasikan kegiataan perjuangan, mengirim delegasi untuk menghadap pemerintah pusat dan menemui Presiden Soekarno serta berhasil memperoleh senjata dari pemerintah pusat. 

Dalam bidang militer Andi Abdullah Bau Massepe mempersiapkan pemuda Pandu Nasional Indonesia (PNI) sebagai kekuatan pergerakan bersenjata menghadapi kekuatan NICA Belanda.

Andi Abdullah Bau Massepe memobilisasi warga masyarakat untuk konsolidasi dan melakukan penyerangan terorganisir terhadap pasukan Belanda yakni :

1. Rencana penyerangan pada tanggal 3 Februari 1946 pada pos NICA namun gagal.
2. Pertemuan pasukan Bau Massepe dengan pasukan Belanda di Garessi Suppa yang mengakibatkan pasukan Belanda dapat dipukul mundur dan menimbulkan banyak korban dipihak Belanda termasuk Lanoy, Komandan Batalyon-nya yang tewas di tempat pertempuran .
3. Menghadang konvoi Belanda dan terjadi pertempuran di La Majakka yang mengakibatkan kerugian besar di pihak Belanda .
4. Pertempuran La Sekko yang merupakan pertempuran terdahsyat karena pasukan Belanda berinisiatif untuk melakukan penyerangan kepada penduduk pasukan Bau Massepe di Berpuru dan mengakibatkan gugurnya beberapa pejuang .
5. Pertempuran Teppoe Kanango yang membawa keberhasilan karena berhasil memukul mundur pasukan Belanda serta merebut beberapa senjata .

Pada 17 Oktober 1946 Andi Abdullah Bau Massepe ditangkap dan dibawa ke Makassar dalam sidang yang mengadilinya di Makassar.  (3)

Andi Abdullah Bau Massepe wafat ditembak oleh pasukan Westeling pada tanggal 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari.

Andi Abdullah Bau Massepe wafat 10 hari sesudah konferensi Pacekke (tanggal 20 Januari 1947).

Makam Andi Abdullah Bau Massepe ditemukan di Taman Makam Pahlawan kota Pare-Pare (110 kilometer utara KotaMakassar). (1)

(Tribunnewswiki.com/Wiene)