Imbau Jemaah Haji untuk Tak Panik Terkait Kabar Gempa Banten, Menteri Agama: Doakan Saudara Kita

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk berdoa berasama terkait gempa Banten pada Jumat (2/8/2019) malam


zoom-inlihat foto
menag.jpg
tribunnews.com
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk berdoa berasama terkait gempa Banten pada Jumat (2/8/2019) malam.

“Saya ingin mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia yang saat ini ada di tanah suci untuk ikut mendoakan saudara-saudara kita yang ada di tanah air, mudah-mudahan mereka diberikan keselamatan,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dikutip dari Kompastv.

Selain itu, Lukman hakim juga mengimbau kepada seluruh Jemaah haji Indonesia untuk tidak panik dengan adanya gempa yang terjadi di wilayah Banten tersebut.

Lebih lanjut lagi, Lukman Hakim juga meminta agar para emaah lebih memperbanyak beroda agar tidak banyak korban yang ditimbulkan oleh gempa yang terjadi pada Jumat (2/8/2019) kemarin.

Baca: Setelah Berkali-kali diguncang Gempa, Kenali Gejala-Gejala Tsunami

Seperti diketahui, pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB telah terjadi gempa yang mengguncang wilayah pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.

Hal tersebut diinformasikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun twitter resminya pada Jumat (2/8/2019).

Gempa berkekuatan 7.4 SR berlokasi di 147 km Barat Daya Sumur-Banten dengan kedalaman gempa 10 km tersebut berpotensi tsunami.

Peringatan dini tsunami baru dicabut selang waktu 2 jam 45 menit setelah gempa terjadi.

"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir #BMKG," tulis akun @infoBMKG.

Gempa Banten yang bermagnitudo 7,4 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,9 SR tersebut bahkan terasa hingga Jakarta dan Yogyakarta.

Dikutip dati Kompas.com, gempa yang berpusat di 147 km barat daya Sumur, Banten tersebut menyebabkan 200 bangunan rusak.

Selain itu terdapat dua korban meninggal dunia, salah satunya disebabakan karena mengalami serangan jantung akibat panik saat terjadi gempa.

"Sejauh ini baru dua orang meninggal dunia. Data dapat di lapangan bukan langsung akibat gempa, tapi karena faktor sakit," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com.

(Tribunnewswiki.com/Ami heppy)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved