Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gunung Kerinci terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Sumatera Barat.
Gunung Kerinci memiliki ketinggian 3805 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Selain Kerinci, gunung ini juga dikenal dengan nama Peak of Indrapura, Gunung Gadang, Gunung Berapi Kurinci, atau Korinci.
Adapun kota yang paling dekat dengan gunung bertipe strato ini adalah Sungai Penuh dan Solok. (1)
Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Sumatera, dan gunung berapi tertinggi di Indonesia, sekaligus puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. (2)
Morfologi #
Gunung Kerinci dapat dibagi menjadi beberapa satuan morfologi sebagai berikut.
- Satuan Morfologi Perbukitan
Satuan ini menempati wilayah kaki Gunung Kerinci bagian selatan.
Wilayah ini berupa perbukitan yang bergelombang.
Daerah ini tertutupi oleh batuan piroklastika jatuhan.
Di daerah ini juga mnegalir berbagai sungai, antara lain Sungai Sangir, Sungai Air Putih, Sungai Aro, Sungai Padi, Sungai Panjang, Sungai Timbulun, Belandir, Sungai Kering, Sungai Kersik, Sungai kersik Tuo, Sungai Keras Kanan, Sungai Siluak Deras Kiri, Sungai Lembar, dan Sungai Siluak Deras Kiri.
- Satuan Morfologi Perbukitan Tua
Bagian ini menempati bagian barat dan timur Gunung Kerinci.
bentuk lereng dari satuan ini sangat terjal, dan hampir membentuk suatu dinding tegak yang curam.
Satuan ini merupakan bagian dari sistem sesar Sumatera yang memanjang dari utara ke selatan.
Area ini tersusun atas batuan piroklastika dan aliran lava.
Dalam satuan perbukitan tua ini terdapat beberapa puncak sebagai berikut.
Bagian Timur
Bukit Ulu Batang Tandai (943 m)
Gunung Selasi (2391 m)
Gunung Mandurai Besar (2481 m)
Titik ketinggian tanpa nama dalam peta topografi (1956 m) dan (1574 m)
Gunung Songka (1914 m).
Bagian Barat
Bukit Putus (893 m)
ukit Liki (1045,8 m)
Gunung Hulu Sungai Kapur
Gunung Terembun (2577) m)
GunungLintang (2218 m)
- Satuan Morfologi Tubuh Gunung Api
Satuan ini muncul dalam suatu struktur graben yang merupakan bagian daris esar Sumatera.
Berikut adalah bagian-bagian puncaknya.
Gunung Merapi (36655 mdpl)
Gunung Elok (3649 mdpl)
Puncak lereng sebelah barat daya (3805 m)
Lereng sebelah tenggara (3620 mdpl)
Lereng sebelah utara (3624 mdpl)
Lereng sebelah barat (3669 mdpl) (1)
Kawasan Wisata #
Meski tergolong gunung berapi aktif, Gunung Kerinci juga dijadikan sebagai tempat wisata.
Hal ini karena lokasinya yang menawarkan pemandangan alam yang indah.
Berikut adalah beberapa destinasi wisata di Gunung Kerinci.
- Perkebunan teh
- Mata air panas, Di Desa Semurup, Sungaipenuh
- Air terjun
- Kawasan hutan lindung
Selain itu, Gunung Kerinci juga menjadi destinasi pendakian.
Namun untuk mencapai ke puncak diperlukan perjuangan yang ekstra.
Pendakian dapat dilakukan melalui Lubuk Gadang di Lembah Kiki, kemudian mengikuti dasar sungai Timbulun.
Untuk melewati jalur ini diperlukan waktu tujuh hari untuk pergi dan pulang.
Selain itu, terdapat jalur yang lebih ringan.
Dari Kayuaro, kemudian melewati Pesanggrahan menggunakan kendaraan roda dua.
Selanjutnya, berjalan kaki hingga puncak dalam waktu tiga hari pergi hingga pulang. (1)
Adapun jalur pendakian lain adalah melalui Kersik Tuo.
Jalur ini menjadi jalur yang paling umum dilalui pendaki sekarang.
Berikut adalah rinciannya.
- Basecamp-Pos 1: 45 menit
- Pos 1-Pos 2: 35 menit
- Pos 2-Pos 3: 50 mneit
- Pos3-Shelter 1: 1,5 jam
- Shelter 1-Shelter 2: 3 jam
- Shelter 2-Shelter 3: 3 jam
- Shelter 3-Tugu Yuda: 1 jam 40 menit
- Tugu Yuda-Puncak: 40 menit (3)
Kawasan Rawan Bencana #
Tingkat kerawanan bencana Gunung Kerinci dibagi menjadi tiga bagian.
Ketiga bagian ini berurutan dari bagian tertinggi hingga terendah.
Kawasan bencana III, yaitu kawasan yang sangat berpotensi terlanda lontaran batu pijar dqan gas beracun.
Kawasan Bencana II, yaitu kawasan yang berpotensi terlanda lontaran batu pijar, hujan bau lebat, hujan lumpur panas, dan gas beracun.
Kawasan Bencana I, yaitu kawasan yang berpotensi terlanda material jatuhan hujan abu, hujan air dengan keasaman tinggi, dan kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan apabila letusan semakin besar.
Untuk memantau aktivitas Gunung Kerinci, terdapat pos pengamatan di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Ayu Karo, Kabupaten Kerinci. (1)
Riwayat Letusan #
1838 terjadi letusan di kawah pusat.
1842 terjadi letusan di kawah pusat.
1874 terjadi letusan di kawah pusat.
1878 tanggal 11 Desember terjadi letusan freatik di kawah pusat.
1887 mungkin terjadi letusan preatik di kawah pusat.
1908 mungkin terjadi letusan preatik di kawah pusat.
1921 bulan Mei dan Juni terjadi letusan di kawah pusat.
1936 bulan April, 30 Agustus terjadi letusan di kawah pusat.
1937 tanggal 8 September terjadi letusan di kawah pusat.
1938 antara 19 Januari dan 18 Maret terjadi letusan preatik di kawah pusat dan terbentuk
kerucut kecil di dasar kawah.
1952 bulan Januari dan Juni terjadi letusan abu di kawah pusat.
1960 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat.
1963 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat.
1964 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat.
1967 terjadi letusan abu di kawah pusat.
1970 mungkin terjadi letusan abu di kawah pusat.
1999 terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak.
2002 terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak.
9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada.
Hal itu karena tercatat letusan abu/hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700-800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur.
Kala itu interval waktu letusan/hembusan berlangsung setiap 5 menit.
24 Maret 2008 antara pukul 11:40-12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci.
Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.
Kala itu status kegiatan pada level Waspada. (1)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)
| Nama | Gunung Kerinci |
|---|
| Nama Lain | Peak of Indrapura |
|---|
| Gunung Gadang |
| Gunung Berapi Kurinci |
| Korinci |
| Lokasi | Kabupaten kerinci, Jambi, Sumatera Barat |
|---|
| Koordinat | 1°41'50 |
|---|
| Maps | https://goo.gl/maps/ZLcY37SWSACoG4iM9 |
|---|
Sumber :
1. www.vsi.esdm.go.id
2. id.wikipedia.org
3. www.manusialembah.com