TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gempa Bumi terjadi diwilayah Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada Minggu (28/7/2019) pada pukul 21.25.01 WIB.
Dikutip dari website resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa bumi tektonik telah terjadi di wilayah Banten.
Analisis yang dilakukan oleh BMKG menyebutkan bahwa gempa bumi memiliki kekuatan M=5,2 yang dimutakhirkan menjadi M=4.9.
Gempa bumi teretak di laut pada jarak 76km arah Barat Daya Pelabuhan Ratu.
Gempa bumi tepatnya terjadi di tiik koordinat 7,39 LS dan 105,98 BT.
Menurut BMKG, Gempa bumi yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.
Baca: Oki Setiana Dewi
Baca: Zaskia Adya Mecca
BMKG menyebutkan belum ada laporan dampak terjadinya gempa bumi ini.
BMKG juga menyebutkan jika gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Dampak gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat di Pelabuhan Ratu, Cisolok, Malingping, dan Sukabumi Setalan dalam skala intensitas III MMI.
Untuk wilayah Depok, Tangerang, Serang, Rangkasbitung, Sawarna, Panggarangan, Menes, Carita dan Munjul pada II-III MMI.
Lembang, Jakarta dan Kerawang pada II MMI.
Beginilah gambaran kekuatan besarnya Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) yang terdapat di situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
Hingga berita ini dibuat, belum ada informasi lanjutan dari BMKG.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipercaya.
(TribunnewsWiki/Sekar)
Jangan lupa Subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!