Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia dengan Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden.
Megawati Soekarnoputri mempunyai nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, dan mempunyai panggilan bernama “Mega” atau “Mbak Mega” atau “Bu Mega”.
Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947.
Masa jabatan Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Kelima Republik Indonesia adalah sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Sebagai catatan, Megawati Soekarnoputri adalah presiden wanita pertama di Indonesia.
Selain itu, Megawati Soekarnoputri adalah anak presiden pertama yang menjadi Presiden Indonesia. [1]
Kehidupan Masa Kecil #
Megawati Soekarnoputri merupakan anak kedua dari Presiden Soekarno.
Ibu Megawati Soekarnoputri adalah Fatmawati yang lahir di Bengkulu.
Saat itu Soekarno diasingkan ke Bengkulu pada masa pemerintahan Belanda.
Di Bengkulu inilah, Soekarno bertemu dengan Fatmawati.
Pada saat Soekarno diasingkan ke Pulau Bangka, Fatmawati melahirkan bayi pada tanggal 23 Januari 1947, di Kampung Ledok Ratmakan, tepi barat Kali Code, yang diberi nama Megawati Soekarnoputri.
Pendidikan #
Megawati Soekarnoputri tercatat mengenyam pendidikan yang dimulai di Sekolah Dasar (SD) Perguruan Cikini Jakarta tahun 1954 sampai 1959.
Kemudian, Megawati Soekarnoputri melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Perguruan Cikini Jakarta pada tahun 1960 sampai 1962.
Selanjutnya, Megawati Soekarnoputri masuk di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Perguruan Cikini Jakarta pada tahun 1963 hingga tahun 1965.
Setelah lulus SLTA, Megawati Soekarnoputri sempat masuk Fakultas Pertanian di Universitas Padjadjaran Bandung.
Namun hanya sampai tahun 1967, Megawati Soekarnoputri tidak melanjutkannya lagi.
Kemudian tercatat juga bahwa Megawati Soekarnoputri pernah masuk Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia, Jakarta.
Tapi hanya sampai tahun 1972, Megawati Soekarnoputri tidak melanjutkan pendidikannya.
Karir Politik #
Sejak muda, Megawati Soekarnoputri aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Karir politiknya dimulai ketika menjadi wakil ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Cabang Jakarta Pusat pada tahun 1986.
Pada tahun 1987, Megawati menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
Pada tahun 1993, dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya, Megawati Soekarnoputri terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PDI.
Pada tahun 1996, Pemerintah Orde Baru tidak mengakui terpilihnya Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI. [2]
Pemerintah Orde Baru lebih mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.
Namun demikian, Megawati Soekarnoputri sendiri tidak mengakui hasil kongres tersebut.
Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi perebutan kantor DPP PDI oleh pendukung Soerjadi dari tangan pendukung Megawati Soekarnoputri.
Aksi ini menewaskan beberapa pendukung Mega saat mempertahankan kantor gedung DPP PDI.
Tidak hanya itu, beberapa aktivis juga ditahan dan dipenjarakan karena kerusuhan tersebut. [3]
Setelah masa reformasi, Megawati Soekarnoputri dipilih menjadi Wakil Presiden dari tahun 1999 - 2001.
Kemudian, Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2001 - 2004
Pada pemilihan umum tahun 2004, berpasangan dengan K.H. Hasyim Muzadi, Megawati mencalonkan diri menjadi Presiden RI untuk dua periode namun kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada tahun 2009, Megawati berpasangan dengan Prabowo Subianto juga maju kembali mencalonkan diri menjadi Presiden RI, namun kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Hingga kini, Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) [1]
Kebijakan #
Pemerintahan Megawati Soekarnoputri tercatat pernah melakukan upaya penundaan pembayaran utang sebesar 5,8 miliar USD pada pertemuan Paris Club tanggal 12 April 2002.
Namun pada tahun 2003, pemerintah membayar Utang luar negeri sebesar 116.3 triliun rupiah.
Melalui kebijakan tersebut, utang luar negeri berkurang menjadi 134.66 Miliar USD.
Selain itu, Megawati Soekarnoputri pernah mengakhir kerjasama dengan IMF.
Pada tahun 2002, nilai ekspor mencapai 57,158 miliar USD dan impor sebesar 31.229 miliar USD.
Pada tahun 2003, nilai ekspor juga naik ke angka 61,02 miliar USD dan impor juga meningkat ke angkat 32,39 miliar USD.
Tercatat juga, Megawati Soekarnoputri pernah mengeluarkan kebijakan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lantas dalam rangka pemerataan pembangunan, dibentuk provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.
Kemudian, dalam hal militer Megawati pernah membeli pesawat tempur Sukhoi dan Heli Mi-35 dari Rusia.
Dalam urusan terorisme terutama pada kasus Bom Bali I dan Bom Bali II, Megawati telah berhasil menangkap Amrozi, Imam Samudra, Mukhlis, dan Al Faruq.
Pada tahun 2003, Megawati Soekarnoputri melakukan kebijakan untuk privatisasi BUMN.
Pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjual Indosat tahun 2003, yang kemudian menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 persen dan inflasi 5,06 persen. [4]
*Tribunnewswiki terbuka dengan tambahan data baru, informasi tambahan, dan usulan perubahan.
*Update terakhir 24 Juli 2019
(TRIBUNNEWSWIKI.COM / Dinar Fitra Maghiszha)
Jangan lupa subscribe channel Youtube Tribunnewswiki.com
| Informasi Detail |
|---|
| Nama | Megawati Soekarnoputri |
|---|
| Nama Lengkap | Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri |
|---|
| Jabatan |
|---|
| Wakil Presiden | 21 Oktober 1999 – 23 Juli 2001 |
|---|
| Presiden | 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004 |
|---|
| Keluarga |
|---|
| Ayah | Ir. Soekarno |
|---|
| Ibu | Fatmawati |
|---|
| Pasangan | Surindro Supjarso (1968 - 1970) |
|---|
| Taufiq Kiemas (1973 - 2013) |
| Anak |
|---|
| Anak dari Surindro Supjarso | Mohammad Rizki Pratama |
|---|
| Mohammad Prananda Prabowo |
| Anak dari Taufiq Kiemas | Puan Maharani |
|---|
| Partai | PDI (1986 - 1996) |
|---|
| PDIP (1999 - sekarang) |
Sumber :
1. www.antaranews.com
2. bio.or.id
3. m.merdeka.com
4. www.academia.edu