TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bentrok antar dua kelompok terjadi di kawasan Register 45 Mesuji Lampung, Rabu (17/7/2019) siang.
Dikutip Tribunnewswiki.com dari Tribun Lampung, massa yang bertikai tersebut berasal dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan Mesuji Raya yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
Kelompok Mekar Jaya Abadi merupakan masyarakat yang bermukim dan mengolah tanah di Regsiter 45 yang masuk Kabupaten Mesuji, Lampung.
Sementara kelompok Mesuji Raya bermukim di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Terkait bentrokan di Mesuji Lampung ini, berikut Tribunnewswiki.com rangkumkan kronologi, penyebab, jumlah korban tewas hingga antisipasi polisi yang dihimpun dari berbagai sumber:
Baca: 5 Fakta Kasus Guru Minta Tak Usah Pasang Foto Presiden di Sekolah, Jadi Tersangka hingga Minta Maaf
1. Kronologi dan penyebab
Dilansir oleh Tribun Lampung, bentrokan di Mesuji ini dipicu oleh hal sepele.
Berawal saat seorang warga membajak tanah dengan traktor dan masuk kawasan Register 45 yang merupakan milik anggota kelompok Mekar Jaya Abadi.
Warga kemudian berkumpul dan menyita traktor tersebut.
Sementara warga yang menggunakan traktor kemudian pulang.
Namun, tak lama warga tersebut kembali bersama puluhan orang dari kelompok Mesuji Raya.
Massa yang berasal dari Mesuji Raya ini datang dengan membawa parang bahkan senjata api rakitan.
Pertumpahan darah pun tak terhindarkan dan menimbulkan korban jiwa.
2. Korban tewas
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan bentrokan antar dua kelompok ini menyebabkan lima orang tewas.
"Untuk korban meninggal ada lima orang. Tiga dari warga Mekar Jaya OKI yakni Rowi (32), Abdul Roni (37) dan Dali (31). Sedangkan dua lagi merupakan warga Pematang Jaya Lampung. Korban luka dari warga Mekar Jaya yakni Jeman (28)," ungkap Supriadi dikutip dari Sripoku.com.
Supriadi menambahkan untuk korban luka saat ini sudah mendapat penanganan di klinik di wilayah Pematang sementara situsasi dilaporkan sudah mulai kondusif.
Baca: Fakta Kasus Mutilasi dan Pembakaran di Banyumas : Korban Minta Dinikahi, Mobil Dijual Pelaku
3. Antisipasi polisi
Terkait bentrokan dua kelompok yang menimbulkan korban jiwa ini, Polda Lampung telah mengambil beberapa langkah.
"Pertama, Kapolres Mesuji sudah ke TKP dan koordinasi dengan forum koordinasi setempat," ujar Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad selaku Kabid Humas Polda Lampung pada Rabu (17/7/2019) dikutip dari Tribun Lampung.
Pandra menjelaskan, Kapolres Mesuji mengimbau kedua kelompok tersebut untuk berdamai.
"Diimbau ke dua kelompok bertikai itu untuk dapat menahan diri, kedua kapolres juga telah mengantarkan korban (meninggal) ke keluarga," jelasnya.
"Bahkan, pihak keluarganya (korban) itu di wilayah perbatasan Sumatera Selatan, OKI dan sudah kordinasi dengan satuan kewilayahan setempat di Sumatera Selatan untuk dapat turut serta memberikan imbauan secara persuasif agar warganya bisa menahan diri masing masing," tambahnya.
Selain upaya damai, Polda Lampung juga mengirimkan satuan pasukan dari Brimob dan Sabhara untuk mengamankan lokasi.
"Ada satu SSK sekitar 100 pasukan Brimob dan dua peleton Sabhara, sudah diterjunkan ke lokasi di mana saat ini terjadi gejolak dan bapak Kapolda saat ini dalam perjalanan menuju ke TKP," ungkapnya.
"Artinya bisa terjaga dengan baik karena imbauan dari pemangku (adat) agar masyarakatnya untuk bisa menahan diri dan jangan ada aksi balas dendam," pungkasnya.
Tak hanya Polda Lampung, upaya yang sama juga dilakukan Polda Sumsel dan Polres Ogan Komering Ilir (OKI).
Polda Sumsel bersama Polres OKI menerjunkan 140 personil untuk melakukan pengamanan di lokasi kejadian dan mengantisipasi adanya bentrok susulan.
Personel yang dikerahkan ini berasal dari satuan Brimob Polda Sumsel, Shabara, Bhabinkamtibmas, Intel, Reskrim Polres OKi hingga anggota Koramil.
"Kapolres dan Dandim sudah di lokasi bersama pejabat disana untuk menenangkan keluarga masyarakat yang menjadi korban.
Polda Lampung juga telah mengirim anggota untuk pengamanan dan mengantisipasi," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Kamis (18/7/2019).
Jangan lupa subscribe channel YouTube Tribunnewswiki.com!
(Sripoku.com/Tribun Lampung/Tribunnewswiki.com/Fathul Amanah)