Deskripsi #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gambang Kromong adalah kesenian musik tradisional dari Betawi dengan memadukan alat musik Gamelan dan alat musik dari Tionghoa.
Nama Gambang Kromong sendiri diambil dari nama kedua alat musik yang di mainkan yaitu gambang dan kromong.
Gambang merupakan alat musik yang terbuat dari kayu khusus yang berbunyi halus bila di pukul atau di mainkan.
Bilahan gambang biasanya berjumlah 18 keping dengan ukuran yang berbeda agar mengeluarkan nada yang berbeda pula.
Sedangkan Kromong merupakan alat musik terbuat dari perunggu.
Bentuknya seperti alat Gamelan pada umumnya, jumlah kromong sendiri biasanya berjumlah 10 buah (sepuluh pencon).
Kromong juga merupakan alat musik yang di mainkan dengan cara di pukul, dan setiap pencon juga memiliki nada yang berbeda. (1)
Gambang kromong biasanya ditampilkan pada acara-acara seperti perayaan Imlek, perkawinan, pesta rakyat, dan acara 'tapekong' (tempat peribadatan Cina).
Berbagai instrumen gambang kromong dibawakan oleh 8-12 pemain ditambah sejumlah penari, penyanyi, dan terkadang ditambah pula dengan pemain lenong.
Umumnya, lagu-lagu yang dibawakan dalam gambang kromong bertema humor, gembira, atau terkadang bersifat sindiran dengan gaya bersahut-sahutan antara penyanyi pria dan wanita. (2)
Baca: Ant-Man
Sejarah #
Awal mula terbentuknya Orkes Gambang Kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740).
Bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa orang pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hu Kong yang berkolaborasi dengan dua orang wanita perantauan Cina yang baru tiba dengan membawa Tehyan dan Kongahyan.
Pada awalnya lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Cina, pada istilah sekarang lagu-lagu klasik semacam ini disebut Phobin.
Tangga nada yang digunakan dalam Gambang Kromong adalah tangga nada pentatonik Cina, yang sering disebut Salendro Cina atau Salendro Mandalungan.
Instrumen pada Gambang Kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan sebagai pembawa melodi.
Orkes Gambang Kromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa.
Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek, yaitu sukong, tehyan, dan kongahyan. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendaharaan lagu-lagunya.
Baca juga: Gamelan
Perkembangan #
Pada tahun 70an Gambang Kromong sempat terdongkrak keberadaannya lewat sentuhan kreativitas “Panjak” Betawi legendaris “Si Macan Kemayoran”, Almarhum H. Benyamin Syueb bin Ji’ung.
Dengan sentuhan berbagai aliran musik yang ada, jadilah Gambang Kromong seperti yang kita dengar sekarang.
Hampir di tiap hajatan atau “kriya’an” yang ada di tiap kampung Betawi, mencantumkan Gambang Kromong sebagai menu hidangan musik yang paling utama.
Namun saat ini sudah jarang orang Betawi yang menjadikan Gambang Kromong sebagai hiburan dalam acara pernikahan, kini Gambang Kromong digantikan oleh hiburan dangdut atau organ tunggal.
Gambang Kromong menggambarkan begitu lunaknya budaya Indonesia dapat berakulturasi dengan budaya Tionghoa.
Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kaum muda dalam memaknai persatuan melalui budaya. (3)
Gambang Kromong telah menjadi musik tradisional Betawi yang sangat populer.
Banyak grup orkes Gambang Kromong yang terlahir dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
Pada masa modern ini alat musik Gambang Kromong juga di kombinasikan dengan beberapa alat musik modern seperti gitar, bass, organ, drum, seksofondan alat modern lainya.
Walaupun di tambahkan beberapa alat musik modern namun tidak menghilangkan ciri khas dari Gambang Kromong sendiri.
Dalam perkembangannya, Gambang Kromong tidak hanya di tampilkan secara orkes saja.
Kesenian musik tradisional ini juga di gunakan untuk mengiringi berbagai kesenian Betawi lainya seperti tarian tradisional Betawi.(1)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/NIKEN)
Jangan lupa subscribe channel YouTube TribunnewsWIKI Official ya!
| Nama | Gambang Kromong |
|---|
| Asal Daerah | Betawi |
|---|
Sumber :
1. www.negerikuindonesia.com
2. www.indonesiakaya.com
3. www.infobudaya.net