Pengertian #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.
Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.
Skizofrenia sering disamakan dengan psikosis, padahal keduanya berbeda.
Psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa gangguan mental, di antaranya skizofrenia. (1)
Penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya tidak memiliki kemampuan untuk berpikir, mengingat, ataupun memahami masalah tertentu.
Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling sering ditemukan di tengah masyarakat.
Gejala paling khas dari skizofrenia paranoid adalah delusi (waham) dan halusinasi.
Itulah sebabnya, orang dengan skizofrenia paranoid cenderung mendengar suara-suara di dalam pikiran mereka dan melihat sesuatu yang tidak nyata.
Tidak hanya itu, orang yang memiliki skizofrenia paranoid juga sering menunjukkan perilaku kacau yang menyebabkan diri mereka tidak dapat mengendalikan perilakunya.
Akibatnya, pengidap skizofrenia paranoid sering berperilaku tidak pantas, sulit mengendalikan emosi, hasrat, serta keinginannya.
Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya. (2)
Berdasarkan WHO, diperkirakan lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia.
Penderita skizofrenia juga berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda.
Di samping itu, setengah penderita skizofrenia diketahui juga menderita gangguan mental lain, seperti penyalahgunaan NAPZA, depresi, dan gangguan kecemasan. (1)
Sebanyak 1 dari 100 orang, atau sekitar 1 persen populasi dunia, terkena penyakit ini.
Skizofrenia adalah penyakit yang dapat dialami oleh pria dan wanita dari rentang usia 16-30 tahun.
Namun dalam banyak kasus, penyakit ini lebih sering dialami oleh pasien pria daripada wanita. (2)
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, diperkirakan 1-2 orang tiap 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, termasuk skizofrenia, dan hampir 15 persen penderitanya mengalami pemasungan. (1)
Penyebab #
Sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit kejiwaan.
Meski begitu, para peneliti percaya bahwa ada beberapa hal yang dapat memicu penyakit ini.
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit skizofrenia adalah:
- Senyawa kimia di otak.
Kadar seratonin dan dopamine di dalam otak yang tidak seimbang diyakini para Ahli bisa menyebabkan penyakit ini.
- Perbedaan struktur otak.
Studi pemindai saraf otak menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat orang dengan penyakit ini.
Para peneliti tidak yakin mengapa hal tersebut bisa terjadi, namun mereka menyebutkan bahwa gangguan kejiwaan ini terkait dengan penyakit otak.
- Genetik.
Penyakit ini mungkin diwariskan di dalam keluarga.
Jadi, jika salah satu keluarga inti Anda terkena penyakit ini, Anda berisiko tinggi mengalami hal yang serupa.
Apabila seseorang dari keluraga Anda mengalami skizofrenia, maka Anda 10% lebih berisiko mengalami kondisi yang sama.
Risiko dapat meningkat menjadi 40% apabila kedua orang tua mengalami skizofrenia.
Sementara itu, orang yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, risiko meningkat menjadi 50 %.
- Faktor lingkungan.
Terkena infeksi virus dan kekurangan beberapa nutrisi ketika masih dalam kandungan.
- Obat-obatan tertentu.
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.(2)
Gejala #
Pada dasarnya, gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori yaitu positif dan negatif.
Positif di sini bukan berarti baik, tetapi gejala yang menunjukkan pola pikir atau tingkah laku tidak rasional tampak sangat jelas, bahkan berlebihan.
Gejala yang terkadang disebut gejala psikotik ini antara lain:
Delusi atau waham
Delusi adalah kepercayaan aneh yang tidak realistis dan orang yang meyakininya tersebut tidak mau diubah keyakinannya walaupun sudah diberi informasi yang benar.
Contohnya, orang yang menderita delusi mungkin merasa bahwa orang lain bisa mendengarkan isi pikirannya, bahwa dirinya adalah Tuhan, atau bahwa orang lain berusaha mengendalikan pikirannya.
Halusinasi
Halunasi adalah perasaan mengalami sesuatu yang terasa nyata, namun sebenarnya perasaan itu hanya ada di pikiran.
Misalnya melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, mendengar suara, atau merasakan sentuhan di kulit walaupun tidak ada yang menyentuh.
Menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara
Gejala dapat terlihat dari kesulitan penderita dalam berbicara dan berkonsentrasi.
Bahkan caranya berkomunikasi juga membingungkan sehingga sulit dimengerti.
Perubahan perilaku
Perilaku penderita skizofrenia sulit diprediksi sehingga bisa bertindak semaunya tanpa alasan yang jelas.
Selain gejala skizofrenia positif, gejala lainnya adalah gejala negatif skizofrenia.
Negatif di sini bukan berarti buruk, melainkan tidak adanya tingkah laku tertentu yang pada orang normal ada tetapi pada skizofrenia tidak ada, meliputi:
- Kurangnya emosi, tidak bisa dibedakan apakah senang atau sedih.
- Penarikan diri dari keluarga, teman, dan aktivitas sosial.
- Kurangnya energi.
- Tidak banyak bicara.
- Kurangnya motivasi.
- Perubahan pola tidur.
- Kehilangan rasa puas atau kesenangan dalam hidup.
- Kurangnya perawatan diri.
Pengobatan #
Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan skizofrenia.
Pengobatan yang dilakukan hanya sebatas untuk mengurangi dan mengendalikan gejala.
Beberapa metode pengobatan tersebut, di antaranya:
1. Konsumsi Obat-obatan
Ketika skizofrenia menyebabkan delusi dan halusinasi, dokter akan meresepkan obat antipsikotik dalam dosis seminimal mungkin.
Obat antipsikotik bekerja dengan menghambat efek dopamin dan serotonin dalam otak.
Meski gejala yang dialami sudah membaik, penderita harus mengonsumsi obat ini seumur hidup.
Obat antipsikotik dapat diberikan dalam bentuk suntik atau tablet.
Pada penderita yang mudah diatur, dokter akan memberikan antipsikotik bentuk tablet.
Tetapi pada penderita yang sulit diberikan tablet antipsikotik, dokter bisa memberikan antipsikotik jenis suntik.
Efek samping obat antipsikotik yang terjadi antara lain: menurunnya penglihatan dan gairah seks, berat badan bertambah, mulut kering, kejang, pusing, hingga tremor.
Obat antipsikotik sendiri terbagi dalam jenis tipikal dan atipikal.
Namun, saat ini dokter lebih menyarankan untuk konsumsumsi antipsikotik atipikal (generasi baru), karena memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Beberapa jenis antipsikotik atipikal antara lain risperidone, olanzapine, clozapine dan aripiprazole.
Sedangkan jenis antipsikotik tipikal adalah haloperidol, fluphenazine dan chlorpromazine.
2. Terapi Kognitif
Penyakit mental yang terjadi pada beberapa orang didasari karena penderita memiliki konsep pemikiran yang dibangun bukan dengan logika.
Terapi kognitif akan disarankan dokter untuk membantu pasien menemukan kebiasaan alam bawah sadar yang menyebabkan skizofrenia.
Setelah itu, terapi lanjutan yang bisa dilakukan adalah terapi perilaku dan pelatihan secara psikologis untuk memperbaiki cara berpikir.
Sering kali dokter juga menggunakan pengobatan psiko-sosial untuk penyakit skizofrenia.
Pengobatan psikososial adalah terapi konseling yang mendukung kegiatan sehari-hari.
3. Terapi Elektrokonvulsif
Terapi ini adalah metode pengobatan yang efektif untuk meredakan keinginan penderita skizofrenia yang ingin melakukan tindakan bunuh diri, penanganan psikosis atau depresi berat.
Terapi ini umumnya dilakukan seminggu 2-3 kali, selama 2-4 minggu, dan bisa dikombinasikan dengan pemberian obat dan psikoterapi.
Saat menjalankan terapi ini, penderita akan diberikan bius umum dan obat untuk membuat otot lebih rileks.
Setelah itu, dokter akan memasang elektroda di ubun-ubun penderita.
Arus listrik rendah akan mengalir melalui elektroda, dan memicu kejang singkat di otak pasien.
Terapi ini membantu penderita skizofrenia untuk memperbaiki daya ingat dan mestimulus kesadarannya dengan menyebabkan perubahan kimia otak. (3)
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki di TribunnewsWIKI Official:
(Tribunnewswiki/Niken Nining)
| Nama | Skizofrenia |
|---|
| Jenis | Gangguan Mental |
|---|
Sumber :
1. www.alodokter.com
2. hellosehat.com
3. doktersehat.com