Candi Kalasan

Sejarah Candi Kalasan merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia.


zoom-inlihat foto
candi-kalasan.jpg
PERPUSNAS
Candi Kalasan

Sejarah Candi Kalasan merupakan salah satu peninggalan sejarah kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia.




  • Sejarah #


Selama periode 750-850 M, wilayah utara Jawa Tengah dikuasai oleh Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu.

Di waktu yang sama, wilayah selatan Jawa Tengah dikuasai oleh Sangsa Syailendra yang beragama Buddha.

Wangsa Sanjaya dan wangsa Syailendra akhirnya terikat melalui tali perkawinan.

Kala itu, Rakai Pikatan, dari wangsa sanjaya menikah dengan Pramodawardhani, yang merupakan putra Maharaja Samarattungga dari wangsa Syailendra.

Pada masa itu, para pemuka agama menasehati Maharaja Tejapurnama Panangkarana untuk membangun tempat suci pemujaan Dewi Tara.

Hal itu tertuang di sebuah prasasti yang ditemukan tidak jauh dari Candi Kalasan.

Prasasti tersebut ditulis dengan huruf pranagari, dalam bahasa sansekerta bertahun 778 Masehi.

Prasasti itu menyebut pembangunan Candi Kalasan berawal dari nasehat para pemuka agama wangsa Syailendra.

Selain itu, juga disarankan untuk membangun biara bagi para Buddha dari Kerajaan Syailendra.

Dari Prasasti Raja Balitung (907 M), diketahui bahwa yang disebut Maharaja Tejapurnama Panangkarana adalah Panangkaran.

Panangkaran merupakan putra Sanjaya, raja Kerajaan Hindu mataram. (1)

  • Pemugaran #


Menurut pendapat ahli purbakala, Candi Kalasan ini telah mengalami tiga kali pemugaran.

Hal ini dapat terlihat dari adanya 4 sudut kaki candi dengan bagian yang menonjol.

Selain itu, terdapat torehan yang dibuat untuk keperluan pemugaran pada tahun 1927 sampai 1929 oleh Van Romondt, seorang arkeolog Belanda.

Sampai saat ini Candi Kalasan masih digunakan sebagai tempat pemujaan bagi penganut ajaran Buddha, terutama aliran Buddha Tantrayana dan pemuja Dewi Tara.

  • Deskripsi #


Bangunan Candi Kalasan diperkirakan berada pada ketinggian sekitar duapuluh meter di atas permukaan tanah, sehingga tinggi keseluruhan bangunan Candi Kalasan mencapai 34 m.

Candi Kalasan berdiri di atas alas berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m yang membentuk selasar di sekeliling candi.

Di setiap sisi terdapat tangga naik ke emperan Candi Kalasan, lengkap dengan hiasan sepasang kepala naga pada kakinya.

Candi Kalasan
Candi Kalasan (PERPUSNAS)

Di depan anak tangga paling bawah terdapat hamparan lantai dari susunan batu.

Di depan kaki tangga dipasang lempengan batu tipis dan halus yang memiliki bentuk berlekuk-lekuk.

Bangunan Candi Kalasan secara keseluruhan berbentuk empat persegi panjang berukuran 34x 45 m.

Bangunan Candi Kalasan terdiri atas ruang utama yang berbentuk bujur sangkar dan bilik yang menjorok keluar, tepat di tengah keempat sisinya.

Dinding di sekeliling kaki Candi Kalasan dihiasi pahatan bermotif kumuda, yaitu daun kalpataru yang keluar dari sebuah jambangan bulat.

Candi Kalasan memiliki empat pintu yang terletak di keempat sisi.

Namun hanya pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga.

Hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah candi.

Dilihat dari letak pintu utamanya, dapat dikatakan Candi Kalasan menghadap ke timur.

Pintu Candi Kalasan
Pintu Candi Kalasan (PERPUSNAS)

Di sepanjang dindingCandi Kalasan terdapat cekungan-cekungan yang berisi berbagai arca, walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya.

Di atas semua pintu dan cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala.

Tepat di atas ambang pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya.

Relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu Candi Kalasan dihiasi sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga teratai.

Bagian atas tubuh Candi Kalasan berbentuk kubus, melambangkan puncak Meru.

Bagian atas Candi Kalasan dikelilingi oleh 52 stupa.

Tinggi rata-rata stupa tersebut 4,60 m.

Sepanjang batas antara atap dan tubuhCandi Kalasan dihiasi oleh deretan makhluk kerdil yang disebut Gana.

Atap Candi Kalasan berbentuk segi delapan dan bertingkat dua.

Tingkat pertama dihiasi dengan relung-relung berisi arca Budha Manusi Budha.

Tingkat kedua dihiasi relung-relung berisi arca Dhayani Budha.

Puncak candi sebenarnya berbentuk stupa, tetapi sampai saat ini belum berhasil direkonstruksi kembali karena banyak batu asli yang tidak di temukan.

Atap Candi Kalasan, difoto dari dalam ruang utama
Atap Candi Kalasan, difoto dari dalam ruang utama (PERPUSNAS)

Bila dilihat dari dalam, puncak atap terlihat seperti rongga dari susunan lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.

Ruang utama Candi Kalasan berbentuk bujur sangkar dan mempunyai pintu masuk di sisi timur.

Di dalam ruangan tersebut terdapat susunan batu bertingkat yang dahulu merupakan tempat meletakkan patung Dewi Tara.

Diperkirakan bahwa patung tersebut terbuat dari perunggu setinggi sekitar enam meter.

Letak patung tersebut menempel pada dinding barat.

Di belakang susunan batu terdapat semacam altar pemujaan. (2)

  • Waktu Operasional #


Candi Kalasan di buka mulai dari pukul 08.00 WIB dan di tutup pukul 17.00 WIB. Candi Kalasan di buka setiap harinya mulai hari Senin sampai hari Minggu.

  • Harga Tiket #


Tiket Masuk         Rp5.000

Biaya Parkir
Sepeda Motor     Rp5.000
Mobil                    Rp10.000
Bus                       Rp20.000 (3)

Harga tiket dan waktu operasional dapat berubah sewaktu-waktu.



Alamat Jl. Raya Yogya - Solo, Suryatmajan, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta
   


Sumber :


1. sejarahlengkap.com
2. candi.perpusnas.go.id
3. www.hargatiket.net


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved