TRIBUNNEWSWIKI.COM – World Health Organization (WHO) mencatat kurang lebih ada 100 ribu kematian tiap tahun akibat gigitan ular.
Perlu diketahui, bahwa dari sekitar 1.900 spesies ular yang ada di dunia ini, 375 diantaranya adalah ular berbisa.
Karena itu, sangat penting pengetahuan tentang bagaimana pertolongan pertama yang seharusnya diberikan pada korban gigitan ular berbisa.
Sebenarnya korban gigitan ular berbisa memiliki peluang hidup yang masih besar apabila pertolongan pertama yang diberikan dilakukan secara tepat.
Sayangnya masih banyak orang yang keliru cara penanganan pertama terhadap korban gigitan ular berbisa, hal ini mengakibatkan peluang hidup korban gigitan ular berbisa menjadi sangat kecil.
Banyak yang mengira pertolongan pertama pada korban gigitan ular adalah dengan cara mengikat, menyayat, atau bahkan menyedot bagian tubuh korban yang tergigir ular.
Pakar toksilogi dan bisa ular dr. Tri Maharani mengungkapkan bahwa cara-cara di atas adalah cara yang salah dan menyebabkan peluang hidup korban gigitan ular justru semakin kecil.
Menurut Tri Maharani, seperti yang dimuat oleh lifestyle.kompas.com, hal tersebut akan menyebabkan pembekuan darah yang akhirnya membuat bagian tubuh tersebut harus diamputasi.
Hal ini karena yang diikat adalah pembuluh darah, sedangkan bisa ular tidak mengalir melalui pembuluh darah melainkan melalui kelenjar getah bening.
Adapun cara yang seharusnya dilakukan apabila seseorang tergigit ular berbisa adalah dengan meminimalisir bagian tubuh yang tergigit ular tersebut atau biasa disebut dengan imobilisasi.
“Prinsipnya imobilisasi. Pergerakan otot akan membuat kelenjar getah bening menyebarkan bisa ularnya, maka kita harus membuat dia (korban) tidak bergerak,” ujar Kepala Departemen Instalasi Gawat Darurat RS Umum Daha Husada Kediri itu.
“Betul-betul tidak bergerak sehingga bisa ular hanya ada di tempat gigitan, tidak menyebar ke seluruh tubuh,” ujar Tri Maharani.
Untuk meminimalisir gerakan, bagian tubuh yang tergigit ular bisa dihimpit menggunakan kayu, bambu, atau kardus layaknya pada penanganan korban patah tulang.
Hal ini bertujuan untuk memperlambat penyebaran bisa ular pada seluruh bagian tubuh.
Usahakan juga untuk melonggarkan pakaian serta melepas semua perhiasan dan aksesoris yang melekat pada tubuh korban seperti cincin, gelang, jam tangan, atau kalung sebelum terjadi pembengkakan.
Hal ini perlu dilakukan sebab apabila tubuh sudah mengalami pembengkakan, benda-benda tersebut akan sulit untuk dilepaskan.
Sebisa mungkin, posisikan juga daerah gigitan supaya lebih rendah dari jantung. Hal ini karena bisa ular dapat dengan cepat menyebar di dalam tubuh.
Apabila akan menutup luka dengan perban, tutuplah dengan perban yang steril dan longgar. Jika akan mengikat perban tersebut, ikatlah dengan longgar untuk menjaga aliran darah tetap lancar.
Selain itu, jika tergigit ular, upayakan untuk tetap tenang dan perhatikan jenis ular yang menggigit.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan tim medis dalam memberikan penanganan, sebab setiap bisa ular memiliki anti bisa yang berbeda-beda pula.
Langkah-langkah di atas adalah langkah-langkah pertolongan pertama. Hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghubungi tim medis supaya korban gigitan ular bisa secepatnya ditangani oleh tenaga profesional.
(TribunnewsWIKI/Kompas/Nabila Tashandra/Widi)
Jangan lupa subscribe channel Youtube TribunnewsWIKI Official
Baca: 5 Negara dengan Sistem Transportasi Umum Terbaik di Dunia
Baca: Quarter Life Crisis, Kegalauan Hidup yang Dialami oleh Para Millenial
Baca: Mantan Kapolda Metro Jaya Sofyan Jacob Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar