TRIBUNNEWSWIKI.COM – Hari Raya Idul Fitri atau orang Indonesia kerap menyebutnya lebaran semakin dekat.
Hari ini menjadi momen paling penting yang tidak boleh dilewatkan setiap tahun bagi sebagian besar umat Muslim.
Banyak tradisi yang seolah wajib dilakukan dan selalu dinanti ketika lebaran, seperti mudik, berkumpul dengan sanak saudara, dan sebagainya.
Tapi ada hal yang hampir rutin terjadi pasca lebaran yang tidak pernah diharapkan. Yaitu, banyaknya orang yang sakit justru setelah merayakan hari yang suci itu.
Hampir setiap tahun, terlihat antrean panjang di puskesmas, rumah sakit, atau klinik kesehatan. Beberapa dari Anda bahkan mungkin pernah mengalaminya.
Hal tersebut tentu sangat menyebalkan, karena seharusnya bisa berkumpul bersama orang-orang tercinta dalam suasana yang membahagiakan, Anda malah hanya berbaring di tempat tidur karena sakit.
Sebenarnya apa yang menyebabkan banyak orang sakit setelah lebaran?
Dokter Sepriani Timurtini Limbong, dalam Klik Dokter menjelaskan setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan banyaknya orang sakit ketika lebaran.
Baca: Usaha-usaha Kudeta di Masa Presiden Soekarno
1. Pola makan tidak sehat
Pertama adalah pola makan yang tidak sehat.
Biasanya seseorang akan “balas dendam” ketika lebaran. Nafsu makan yang sudah ditahan selama sebulan, ketika lebaran akan dilampiaskan habis-habisan.
Hal ini menjadi masalah karena selama berpuasa tubuh kita akan menyesuaikan pola makan kita, sehingga metabolisme akan diturunkan dibandingkan hari biasanya.
Nah, jika saat lebaran kita makan sepuasnya tanpa tahu Batasan, maka tubuh akan kewalahan dalam beradaptasi. Kondisi ini disebut overfeeding.
Disamping melampiaskan nafsu makan secara bar-bar, menu-menu makanan yang disajikan saat lebaran biasanya juga cenderung berkolesterol tinggi.
Bahkan cemilannya juga memiliki kadar gula dan garam yang tinggi. Sebut saja opor, gulai, dan nastar.
Makanan-makanan tersebut sangat rentan menimbulkan masalah pencernaan. Terlebih saat lebaran orang-orang biasanya lebih sedikit mengonsusmi buah dan sayur yang notabene merupakan sumber vitamin dan mineral.
Hal ini akan membuat seseorang mudah sakit perut.
Oleh karena itu, saat lebaran Anda harus memerhatikan betul apa yang Anda santap. Karena seperti kata pepatah, Anda adalah apa yang Anda makan.
Anda harus tahu batasan, terutama ketika melihat banyaknya sajian khas lebaran yang dihidangkan di meja makan. Jangan sampai kalap dan mengonsumsinya sampai melebihi batas kemampuan tubuh.
Bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi opor dan teman-temannya, tapi kosumsilah dalam batas wajar dan sebisa mungkin selalu menyertakan sayur sebagai hidangan pendamping.
Perbanyak juga konsumsi buah sebagai hidangan penutup untuk mencukupi kebutuhan serat dan vitamin yang Anda butuhkan.
Dalam mengonsumsi cemilan, sebisa mungkin pilih satu jenis cemilan saja dan hindari cemilan berbagan dasar cokelat atau keju yang tinggi kalori.
Kemudian pastikan kebutuhan cairan Anda tercukupi. Karena sering kali Anda merasa lapar, padahal sebenarnya Anda sedang kekurangan cairan.
Karena itu, pastikan Anda cukup minum air putih, setidaknya dua liter sehari.
2. Kurang istirahat
Faktor berikutnya yang menyebabkan banyak orang sakit setelah lebaran adalah karena kurang istirahat.
Banyak dari kita yang melakukan perjalanan panjang menjelang lebaran karena mudik. Hal ini akan mengubah jadwal istirahat kita tentunya.
Terlebih saat sampai ke kampung halaman, kita tidak langsung istirahat karena tidak mau melewatkan momen berharga bersama keluarga di hari raya itu.
Kondisi kurang tidur tersebut akan menyebabkan tubuh menjadi kurang segar dan bugar, sehingga sangat rentan untuk jatuh sakit.
Meski hari raya lebaran merupakan hari yang istimewa, namun kesehatan Anda tidak kalah pentingnya.
Karena itu pastikan Anda cukup istirahat, dalam sehari setidaknya Anda tidur selama 6 jam.
3. Kurang aktivitas fisik
Faktor terakhir yang disebutkan oleh dr. Sepriani adalah kurangnya aktivitas fisik yang kita lakukan ketika menjelang lebaran atau beberapa hari pasca lebaran.
Saat lebaran, biasanya aktivitas yang kita lakukan sehari-hari hanyalah duduk atau berbaring, terutama saat masih berpuasa.
Padahal aktivitas fisik sangat penting dilakukan untuk memastikan aliran darah tetap lancar ke seluruh bagian tubuh.
Oleh karena itu, kita harus tetap melakukan aktivitas fisik baik menjelang lebaran maupun setelah lebaran.
Pastikan Anda terus bergerak, setidaknya dengan berjalan kaki menuju masjid atau tempat ibadah.
Baca: Kronologi Aksi Demo Tolak Hasil Pilpres di Depan Gedung Bawaslu
Kita harus bisa bijak dengan apa yang kita lakukan dan memahami batas-batas tubuh kita. Sehingga kita bisa merayakan hari raya lebaran dengan khidmat.
Bukan malah berbaring di tempat tidur atau di rumah sakit karena sakit.
(TribunnewsWIKI/Widi)
Jangan lupa subscribe channel Youtube Tribunnewswiki