lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Nama Gofar Hilman kembali menjadi trending topik di media sosial (medsos) Twitter hari ini, Sabtu (12/2/2022).
Hal tersebut terjadi setelah seorang perempuan pemilik akun Twitter @quweenjojo meminta maaf kepada Gofar Hilman karena telah menuduhnya sebagai pelaku pelecehan seksual.
Perempuan bernama Hafsyarina Sufa Rebowo atau akrab disapa Syerin itu mengatakan bahwa tuduhannya terhadap Gofar Hilman yang pernah viral di medsos tidak benar adanya.
Kasus tersebut mencuat setelah akun @quweenjojo mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman di sebuah acara di Malang pada 2018.
Saat itu, ia mengaku telah mendapat perlakuan tak senonoh ketika meminta Insta Story bersama Gofar Hilman. Ungkapan Syerin itu akhirnya menjadi heboh dan viral di media sosial.
Tak lama setelah itu, Gofar Hilman langsung membantah tuduhan tersebut dan siap menempuh ke jalur hukum.
Namun, pada akhirnya perempuan tersebut muncul kembali dan menekankan bahwa tuduhannya terhadap Gofar itu tidaklah benar.
Terlepas dari itu, berikut ini adalah profil dari Gofar Hilman yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca: Didampingi Orang Tua, Quweenjojo Minta Maaf karena Telah Tuduh Gofar Hilman Pelaku Pelecehan Seksual
Baca: Kronologi Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Gofar Hilman: Terjadi pada Agustus 2018 di Malang
Profil Gofar Hilman
Gofar Hilman merupakan seorang pria yang lahir di Jakarta, pada 26 April 1983 silam.
Pemilik nama lengkap Abdul Gofar Hilman ini bekerja di bidang entertainment dan bisnis.
Mulai dari penyiar Radio, pembawa acara, pemain film, YouTuber hingga pengusaha sudah pernah ia jajali.
Pria berusia 38 tahun itu memulai kariernya di dunia punk.
Bagi Gofar Hilman, punk sudah mengajarkan banyak hal dalam hidupnya.
Gofar Hilman mengenal punk pertama kali saat masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar (SD), yaitu pada 1994.
Melalui musik punk yang sering didengarkan oleh sahabatnya, akhirnya Gofar Hilman jatuh cinta dengan musik punk dan mulai berlatih musik punk saat kelas enam SD.
Kemudian saat memasuki masa sekolah menengah pertama (SMP), Gofar Hilman bersama beberapa temannya membentuk band bernama Social Distress.
Setelah lulus SMA pada 1998, Gofar Hilman tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi karena alasan biaya.
Akhirnya Gofar Hilman memutuskan untuk berjualan kaset punk, kaos band punk, ikat pinggang, hingga jaket punk.
Gofar Hilman berjualan di banyak acara musik punk di Jakarta dengan beralaskan terpal.
