Sempat Viral karena Mudik Jalan Kaki Gombong - Bandung, Suami Istri Ini Ternyata Berbohong

Pasangan suami istri ini mengaku lakukan mudik dari Gombong - Bandung dengan berjalan kaki, ternyata sedang cari kerjaan karena hidup di jalanan.


zoom-inlihat foto
mudik-dari-gombong-bandung2.jpg
Istimewa
Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami istri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5/2021). Pasangan suami istri tersebut membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung untuk Pulang kampung karena d-PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konveksi rumahan di Gombong.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Satu keluarga asal Gombong, Jawa Tengah, mengaku melakukan mudik dengan berjalan kaki pada Minggu (2/5/2021).

Menurut pengakuan Dani (38), ia berjalan kaki bersama isterinya Masitoh Aninur Lubis (36) menyusuri jalan nasional jalur selatan.

Kedua pasangan suami istri itu juga mengajak dua anak balita mereka.

Tujuannya adalah Jalan Jalak Harupat Soreang Bandung, kampung halaman Dani.

Kisah satu keluarga yang nekat mudik dengan berjalan kaki itu langsung viral di media sosial.

Pasalnya, Dani dan Lubis mengaku pulang dengan berjalan kaki dari Gombong ke Bandung karena imbas PHK di tempat kerjanya.

Namun belakangan diketahui, kedua pasangan tersebut sudah setahun hidup di jalanan.

Pada Sabtu (8/5/2021), pasangan ini diketahui telah sampai di Cangkuang Kabupaten Bandung.

mudik dari gombong bandung
Sudah 6 hari ini Dani (38) berjalan kaki bersama isterinya Masitoh Aninur Lubis (36) menyusuri jalan nasional jalur selatan.

Keluarga tersebut kini berada di Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang untuk menjalani karantina.

Masitoh mengaku, ia sebenarnya tidak ingin mudik.

Hanya saja, ia dan anaknya sengaja melakukan perjalanan untuk mencari uang dan menghidupi keluarga.

Diungkapkan Masitoh, mereka memang hidup di jalan dan terkadang ada yang memberikan makan.

Namun jika tidak ada yang memberi makan, mereka akan terus melakukan perjalanan.

"Mesin jahit diambil bos, jadi bingung kerjaan enggak ada. Yang ngajak hidup di jalan, saya. Kami turun ke jalan yang penting ada buat makan. Ada yang ngasih kami terima, enggak ada yang ngasih, kami jalan," ujar Masitoh

Menurut Masitoh, sekitar seminggu lalu, mereka kembali melakukan perjalanan.

Baca: Petugas Tak Sanggup Bendung Lautan Pemudik di Pos Penyekatan Kedungwaringin Bekasi

Baca: Pemudik Kembali Berusaha Jebol Posko Penyekatan di Bekasi, Polisi Tangkap 4 Provokator

Dijelaskan Masitoh, mereka memang sudah beberapa kali melakukan perjalanan.

Ia mengaku pernah menempuh perjalanan Purwakarta-Bandung.

Dari Purwakarta, ia juga pernah menuju Cikarang dan mulai di Cikarang, keempatnya berjalan kaki menuju Cikampek, Kawarang, Subang dan Indramayu.

"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot. Dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta. Purwakarta-Bandung, ongkosnya cuma Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang. Mulai dari Cikarang, kami jalan (kaki)," kata Masitoh.

Saat di Indramayu, Masitoh mengaku mendapatkan tumpangan dari sebuah bus hingga tiba di Tegal.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved