Viral Jenazah Covid-19 di RSUD Bogor Tertukar, Bima Arya Lakukan Evaluasi

Wali Kota Bima Arya lakukan evaluasi terhadap RSUD Bogor, setelah kasus jenazah Covid-19 tertukar.


zoom-inlihat foto
bima-arya-sugiarto.jpg
Instagram/bimaaryasugiarto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku telah mengevaluasi prosedur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.

Evaluasi dilakukan setelah insiden jenazah Covid-19 tertukar viral di media sosial.

Dalam evaluasi tersebut, Bima meminta jangan sampai ada petugas piket yang kosong di rumah sakit.

Selain itu, Bima juga meminta setiap pasien Covid-19 yang meninggal harus langsung diberi identitas untuk mengantisipasi tertukarnya jenazah.

"Saya sudah evaluasi. Ruang perawatan, apalagi ada jenazah, harus ada petugas yang piket (berjaga)," kata Bima Arya saat dikonfirmasi, Senin (4/1/2021).

Sehingga, kata Bima, tim forensik rumah sakit yang didesak pihak keluarga salah mengambil jenazah.

"Kenapa ini terjadi ( jenazah tertukar), karena saat tim forensik datang untuk mengambil jenazah yang dimaksud, tidak ada petugas yang jaga di ruangan itu, sehingga mengambil jenazah orang lain," tutur Bima.

Bima menyampaikan, atas peristiwa itu, pihak RSUD Kota Bogor sudah meminta maaf kepada pihak keluarga yang bersangkutan.

Bima meminta kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca: Nekat Buka Peti Jenazah Positif Covid-19, Keluarga di Bogor Kaget Lihat Jasad Tertukar: Bukan Mama

Baca: Kronologi Keluarga Paksa Petugas Bongkar Peti Jenazah, Kaget saat Jasad Bukan Anggota Keluarga

"Solusinya adalah tidak memberikan ruang kosong ketika bertugas," ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa pahit harus dialami oleh keluarga DF, warga asal Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Jenazah sang ibu berinisial WT, yang meninggal akibat Covid-19, tertukar dengan jenazah seorang pria yang bukan anggota keluarganya.

DF mengungkapkan, kejadian itu terjadi di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (30/12/2020), saat keluarga akan membawa jenazah sang ibu untuk dikebumikan.

DF mengatakan, awalnya pihak keluarga dilarang untuk melihat jenazah WT selama proses pemulasaraan di rumah sakit.

Keluarga pun pasrah dan harus menunggu selama 10 jam hingga peti jenazah siap dimasukkan ke dalam mobil ambulans.

DF mengaku, keluarga terus mendesak agar pihak RSUD Kota Bogor mengizinkan jenazah sang ibu untuk dilihat terakhir kalinya.

Hal itu sekaligus untuk memastikan jenazah yang ada di dalam peti adalah ibunya atau bukan.

Namun, setelah mendapat izin untuk melihat jenazah, alangkah kagetnya keluarga, ternyata jenazah yang berada di dalam peti bukanlah almarhum ibunya.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (the week in)

Peristiwa tersebut membuat keluarga DF syok dan meradang akibat kelalaian rumah sakit.

"Keluarga mau lihat, tapi enggak boleh alasan ini-itu, ini-itu. Kami enggak mau, kami tetap maksa. Enggak tahu kenapa hati ini enggak enak. Pas dibuka itu ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kami," ucap DF.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved