TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ahok yang kini menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ternyata menyebut lebih enak jadi gubernur.
Meski gaji Komisaris Pertamina besar yakni Rp 170 juta, namun Ahok menyebut jadi gubernur lebih enak.
Apa alasannya?
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini telah menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Sebelumnya Ahok sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang menjadi presiden.
Ahok pun membandingkan dua jabatan prestis tersebut.
Baca: Veronica Tan Pernah Diterpa Isu Perselingkuhan, Pengusaha Ini Beberkan Sifat Asli Mantan Istri Ahok
Baca: Akan Dipilih Jokowi, Berikut 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru: Ahok hingga Bupati Banyuwangi
Menjadi komisaris Pertamina tentunya merupakan posisi yang tak biasa karena mendapat gaji yang besar yakni Rp 170 juta.
Namun Ahok ternyata menyebut bahwa menjadi gubernur lebih enak meski gajinya tidak lebih banyak dibanding Komisaris Pertamina.
Ahok menjelaskan bahwa menjadi gubernur atau kepala daerah adalah posisi yang enak, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.
Sebab kata dia, dengan menjadi gubernur maka keuntungannya adalah bisa menolong orang banyak.
"Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok dalam siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam.
Dijelaskan, kala itu dirinya memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung ke rekening mereka masing-masing.
Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.
Bahkan dana operasional gubernur itu bisa bertambah jadi Rp4 miliar jika tak memiliki wakil gubernur.
"Saya punya dana operasional Rp 3 miliar langsung dibagi ke warga miskin ke rekening dia masing-masing. Kalau tanpa gubernur bisa Rp 4 miliar," ungkapnya.
Berbeda halnya ketika menjadi Komut Pertamina.
Dana operasional semacam itu tidak dimilikinya.
Tapi Ahok blak-blakan mengakui lebih enak menjabat Komut Pertamina jika ukurannya adalah gaji.
Dari jabatan sebagai Komut Pertamina, dirinya mendapatkan gaji hingga Rp 170 juta per bulan.
"Jadi komisaris kita kan nggak punya dana itu. Kalau gaji gedean komisaris lah jauh. Kalau di Pertamina kita bisa dapet Rp 170 juta gaji," pungkas dia.
Baca: Komentar Ahok tentang Penanganan Banjir Jakarta: Pak Anies Lebih Pintar Atasi Banjir