Virus Corona Disebut Makin Melemah Bisa Mati Tanpa Vaksin, Profesor Matteo: Dulu Harimau Kini Kucing

Seorang Profesor asal Italia beranggapan jika kini virus corona atau covid-19 makin melemah.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-virus-corona-2.jpg
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi virus corona


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona atau covid-19 menunjukkan tanda-tanda mulai melemah.

Bahkan virus yang telah memakan ribuan korban jiwa ini diyakini pelan-pelan akan mati sendiri tanpa harus dilawan dengan vaksin.

Seorang profesor dari Italia, Matteo Basseti mengibaratkan kendornya virus corona ibarat kekuatan harimau liar yang kini berubah menjadi kucing.

Baca: Tuding China Sebarkan Virus Corona Ke Amerika, Pejabat Gedung Putih: Hubungan Dagang Berakhir

“Itu seperti harimau yang agresif pada bulan Maret dan April tetapi sekarang seperti kucing liar," tuturnya.

"Bahkan pasien lanjut usia, berusia 80 atau 90 tahun, sekarang duduk di atas tempat tidur dan mereka bernapas tanpa bantuan. Pasien yang sama akan meninggal dalam dua atau tiga hari sebelumnya," imbuh Bassetti.

Profesor Matteo juga menyebut jika virus corona telah melemah dan bisa hilang dengan sendirinya.

Dilansir dari Daily Mail via TribunStyle, Minggu (21/6/2020) Profesor Matteo yakin virus corona 'berubah dalam tingkat keparahan' dan pasien sekarang selamat dari infeksi yang akan membunuh mereka sebelumnya.

Ilustrasi vaksin virus corona
Ilustrasi vaksin virus corona (Fresh Daily)

Diketahui Matteo merupakan kepala penyakit menular di Rumah Sakit Umum San Martino, Genoa, Italia.

Profesor Matteo Basseti menambahkan jika virus corona bisa hilang tanpa harus diberi vaksin.

Sebab virus tersebut menjadi sangat lemah hingga akan mati dengan sendirinya.

Beberapa bulan terakhir, Matteo mengatakan jika pasien covid-19 tampak jauh lebih baik dari masa-masa awal pandemi di Italia.

Menurut Matteo, mutasi genetik pada virus, perawatan yang lebih baik, atau orang terinfeksi dengan dosis besar lantaran jarak sosial.

Profesor Matteo Basseti berpendapat bahwa satu diantara banyak alasan virus itu menyebabkan penyakit yang kurang serius adalah mutasi genetik yang membuatnya tidak terlalu merusak paru-paru manusia.

Faktor lainnya yakni orag mungkin hanya menerima jumlah yang lebih kecil ketika mereka terinfeksi.

Baca: Inilah 9 Tips Aman Gowes di Jalanan Kota saat Pandemi Virus Corona

Baca: 4 Faktor Pemicu Kasus Positif Virus Corona Capai Rekor 1.331 Kasus dalam Sehari

Sebab aturan jarak dan penguncian sosial.

Teori ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit seseorang yang dipengaruhi oleh viral load mereka, jumlah virus yang masuk ke tubuh seseorang ketika pertama kali terpapar.

Mesti begitu, ilmuwan lain mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim profesor Matteo.

Dr Gideon Meyerowitz-Katz, dari University of Wollongong di Australia, mengatakan kepada MailOnline bahwa gagasan terkait virus yang melemah itu 'tampak meragukan'.

Pada awal Juni, sebagai tanggapan atas klaim Profesor Bassetti, Dr. Angela Rasmussen dari Universitas Columbia mengunggah cuitan di Twitter.

"Tidak ada bukti bahwa virus kehilangan potensi di mana pun."

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Pixabay/Tumisu)




Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved