Benarkah Bersepeda Pakai Masker Bisa Sebabkan Orang Meninggal Dunia? Begini Penjelasan Ahli

Apakah aman menggunakan masker saat bersepeda? Berikut penjelasan dari ahli kesehatan.


zoom-inlihat foto
warga-menggunakan-masker-saat-berkatifitas.jpg
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
Sejumlah warga menggunakan masker saat berkatifitas di kawasan simpang empat Gading, Kota Yogyakarta, Minggu (31/5/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Baru-baru ini ramai soal bersepeda dengan menggunakan masker saat pandemi virus corona.

Pemakaian masker dilakukan untuk menghindari tertular dari Covid-19.

Namun apakah hal tersebut boleh dilakukan saat bersepeda?

Bahkan beberapa hari terakhir media sosial dihebohkan dengan viralnya seorang pria yang meninggal ketika bersepeda menggunakan masker.

Diketahui pula bahwa pria tersebut ternyata memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca: Kenakan Masker Unik, Mendagri Tito Karnavian Tetap Bisa Pamer Senyum: Nantinya Semua Akan Ngetren

Baca: Ahli Jepang Ingatkan Bahaya Penggunaan Masker untuk Anak di Bawah Dua Tahun, Ini Alasannya

Tentu saja masyarakat menjadi ingin tahu kebenaran apakah menggunakan masker saat bersepeda bisa menyebabkan orang meninggal?

Menanggapi kabar tersebut, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Michael Triangto Sp.KO, menyatakan jika memang ada gangguan jantung yang dimiliki pesepeda tersebut.

Ia menyebut jika kemungkinan terbesar gangguan jantung adalah penyebabnya dan bukan karena penggunaan masker.

Ia menjelaskan, orang dengan riwayat gangguan jantung tentu berisiko terkena serangan jantung kapan pun terlepas menggunakan masker atau tidak.

Penyakit jantung disebutkan bisa menyerang kapan saja bahkan ketika tidur maupun sedang berolahrga.

"Jadi menurut saya bukan itu (penggunaan masker) penyebabnya," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/6/2020).

Michael menyatakan, dibandingkan dengan berdiam saja, tentu risiko kematian bagi orang dengan riwayat jantung akan meningkat ketika melakukan aktivitas seperti berolahraga.

Ini dikarenakan jantung jadi bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Kendati demikian, bukan berarti orang dengan gangguan jantung tak bisa berolahraga, sebaliknya malah diwajibkan untuk berolahraga.

Catatannya adalah olahraga ringan, menyesuaikan dengan kapasitas tubuh sehingga tidak memicu kerja terlalu berat pada jantung.

Warga menaiki sepeda dengan mengenakan face shield atau pelindung wajah saat melintas di kawasan Alun-Alun Selatan, Kota Yogyakarta, Minggu (31/5/2020). Kesadaran warga untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker atau bahkan face shield saat berkatifitas di luar ruangan merupakan bentuk kesadaran diri dalam mengurangi resiko terjadinya penularan virus Corona. (Tribunjogja.com | Hasan Sakri)
Warga menaiki sepeda dengan mengenakan face shield atau pelindung wajah saat melintas di kawasan Alun-Alun Selatan, Kota Yogyakarta, Minggu (31/5/2020). Kesadaran warga untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker atau bahkan face shield saat berkatifitas di luar ruangan merupakan bentuk kesadaran diri dalam mengurangi resiko terjadinya penularan virus Corona. (Tribunjogja.com | Hasan Sakri) ()

Jika berolahraga secara berkelompok, maka perhatikan irama olahraga yang dibutuhkan diri sendiri dan orang lain.

Seringnya, tak sadar malah mengikuti irama olahraga orang lain yang belum tentu cocok.

"Ini berpotensi untuk memberikan beban pada jantung daripada yang seharusnya," kata dia.

Michael menyebutkan menggunaan masker ketika berolahraga tentu akan mempengaruhi sirkulasi udara, di mana mengurangi jumlah oksigen yang masuk.

Baca: Jangan Sembarangan, Begini Cara Cuci Masker Kain yang Baik dan Benar untuk Cegah Covid-19

Namun, bukan berarti seseorang akan meninggal karena kehabisan napas lantaran berolahraga menggunakan masker.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved